HARIAN DISWAY - Aprilia menghadapi tantangan besar di MotoGP, terutama saat balapan dalam kondisi cuaca ekstrem. Motor RS-GP diketahui mengalami masalah dalam membuang panas berlebih, yang membuat balapan menjadi sulit dan tidak nyaman bagi para pembalap, terutama selama putaran Asia pada musim 2023 dan 2024.
Pembalap penguji Aprilia, Lorenzo Savadori, mengonfirmasi bahwa tim menanggapi masalah itu dengan serius selama pengembangan motor RS-GP terbaru.
“Salah satu tantangan utama yang dihadapi Aprilia dalam beberapa tahun terakhir adalah manajemen panas, terutama saat balapan dalam suhu tinggi. RS-GP, meskipun kompetitif dalam kondisi normal, menjadi sulit dikendarai ketika suhu meningkat, yang pada akhirnya memengaruhi performa pembalap,” ujar Savadori.
Savadori juga menjelaskan bahwa tim telah bekerja keras untuk meningkatkan sistem pembuangan panas di RS-GP.
BACA JUGA:Transformasi YZR-M1 di MotoGP, Desain Baru dan Distribusi Bobot yang Lebih Baik
BACA JUGA:Terungkap! Ini Alasan Ducati Pertahankan Mesin GP24 hingga MotoGP 2026
“Kami telah melakukan beberapa perbaikan selama musim dingin lalu. Kami juga sudah mencobanya di Sepang, Malaysia, karena di sana jauh lebih panas dibandingkan Buriram, Thailand. Mungkin suhunya hampir sama, tetapi tingkat kelembapannya jauh lebih tinggi,” tambahnya.
Pengujian di Sepang, yang dikenal dengan iklimnya yang panas dan lembab, memberikan kesempatan bagi Aprilia untuk mengevaluasi modifikasi yang telah dilakukan pada RS-GP terbaru.
Di musim 2025, Aprilia diperkuat oleh dua pembalap berbakat dengan ambisi besar. Kedatangan Jorge Martin, juara dunia 2024, serta Marco Bezzecchi, menjadi titik balik bagi pabrikan asal Italia tersebut. Martin, yang dikenal dengan gaya balap agresif dan kemampuannya tampil di bawah tekanan, diharapkan dapat membantu pengembangan RS-GP agar lebih kompetitif.
Di tim satelit Aprilia, TrackHouse Racing, Ai Ogura—juara dunia Moto2 2024—akan menjalani debut MotoGP bersama Raul Fernandez. Ogura datang dengan ekspektasi tinggi, sementara Fernandez, meskipun baru saja mengalami cedera, telah menunjukkan kemajuan selama uji coba musim dingin lalu.
BACA JUGA:MotoGP 2025: Jorge Martin Kembali ke Trek, Aprilia Siapkan Strategi Adaptasi
BACA JUGA:Resmi! MotoGP Terus Balapan di Sirkuit Barcelona Hingga 2031
Dengan susunan pembalap yang kuat serta peningkatan teknis yang signifikan, Aprilia bertekad menjadi tim yang lebih kompetitif di MotoGP.
Mengatasi masalah panas berlebih adalah langkah penting agar RS-GP dapat bersaing dengan motor-motor terbaik di semua sirkuit, termasuk yang memiliki kondisi cuaca ekstrem.
Aprilia telah mengidentifikasi dan mengatasi salah satu titik lemah utamanya, yaitu manajemen panas pada RS-GP.
Namun, para insinyur harus berhati-hati dalam memilih solusi karena perubahan ini juga dapat memengaruhi aerodinamika motor.
Dengan pembalap kelas dunia seperti Jorge Martin dan Marco Bezzecchi, serta talenta muda menjanjikan seperti Ai Ogura dan Raul Fernandez, Aprilia memiliki peluang besar untuk tampil lebih kompetitif pada musim 2025.
Peningkatan ini sangat penting bagi pabrikan asal Noale, Italia, yang ingin memaksimalkan performa motornya di segala kondisi.
Kita dapat mengharapkan peningkatan performa Aprilia, terutama di putaran Asia, di mana panas dan kelembaban sering menjadi tantangan dalam setiap balapan. (*)