Wartawan AFP (Agence France-Presse) melaporkan hasil wawancaranya bahwa "Itu adalah salah satu hari paling menyedihkan yang pernah saya alami dalam hidup saya," kata Elisheva Flamm Oren, seorang pekerja sosial berusia 66 tahun.
Oren juga mengungkapkan rasa kemarahannya kepada Hamas dan frustasi terhadap pemerintah Israel karena belum menyelesaikan masalah krisis sandera.
Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani, mengatakan di media sosial X bahwa perwakilan Israel sedang berkomunikasi dengan keluarga Bibas.
Hamas mengonfirmasi bahwa mereka akan kembali membebaskan enam sandera Israel yang masih hidup pada Sabtu, 22 Februari 2025, dalam pertukaran ketujuh sejak gencatan senjata dimulai.
Mereka adalah sandera terakhir yang memenuhi syarat untuk dibebaskan dalam fase pertama kesepakatan gencatan senjata, yang dijadwalkan berakhir pada awal Maret.
BACA JUGA:Menlu AS dan Netanyahu Bahas Masa Depan Gaza, Israel Siapkan Tahap Baru Gencatan Senjata
Hamas juga berjanji akan menyerahkan empat jenazah lagi minggu depan.
Kelompok advokasi Palestinian Prisoners' Club (PPC) mengatakan pada Jumat bahwa Israel akan membebaskan 602 tahanan sebagai bagian dari pertukaran.
Seorang juru bicara PPC tersebut mengatakan kepada AFP bahwa 445 diantaranya adalah tahanan berasal dari Gaza dan ditangkap setelah perang dimulai.
BACA JUGA:Proses Pertukaran Sandera Gaza Memasuki Tahap Akhir, Warga Palestina Mulai Kembali ke Wilayah Utara
Sementara itu sandera lainnya, sebanyal 60 orang yang menjalani hukuman panjang, 50 orang menjalani hukuman seumur hidup, dan 47 orang ditangkap kembali setelah sebelumnya dibebaskan dalam pertukaran tahanan tahun 2011.
Ia menambahkan bahwa 108 dari tahanan tersebut akan dideportasi ke luar Israel dan wilayah Palestina setelah dibebaskan.
"Kami semua marah kepada monster-monster Hamas," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pesan video. Ia kembali bersumpah untuk menghancurkan kelompok tersebut.
BACA JUGA:Rindu Rumah, Cium Tanah, Gencatan Senjata di Jalur Gaza Disambut Gembira
BACA JUGA:Gencatan Senjata Baru Berlaku Minggu, Israel Masih Gencar Serang Gaza