Papan Bunga dan Pohon Hidup: Refleksi Penguatan Literasi Lingkungan

Rabu 05-03-2025,23:32 WIB
Oleh: Surokim As.*

Pertama, mengoreksi budaya mengirim papan bunga yang digantikan dengan pohon yang lebih bernilai produktif dan berdampak baik pada lingkungan. 

Tanpa kita sadari, kita dilatih untuk bisa memberikan manfaat tidak hanya kepada manusia, tetapi juga lingkungan. Pohon bisa ditanam untuk penghijauan dan zero waste

Kedua, budaya itu melatih kita untuk hidup lebih hemat, bermanfaat, berdaya guna. 

Ketiga, bisa menjadi bahan pembelajaran edukasi dan literasi mengenai pentingnya menebalkan kepedulian lingkungan hijau kepada masyarakat.

Saya menjadi teringat dengan apa yang pernah dikatakan Marcus Tullius Cicero (43 SM), ”If you have a garden and a library, you have everything you need.” 

Pesan itu adalah pesan abadi kepada kita semua agar kita senantiasa bisa mempertahankan dan meningkatkan literasi lingkungan dan literasi membaca berkelanjutan.

Kita juga sudah sering diingatkan para ahli bahwa literasi lingkungan adalah kebutuhan strategis masa kini dan masa depan. Literasi lingkungan adalah investasi kehidupan mahapenting untuk generasi kini dan mendatang. 

Lingkungan sehat dan hijau adalah modal berharga dan merupakan bentuk tanggung jawab semua generasi dalam menjaga dan merawat bumi. 

Lingkungan hijau dan sehat tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga sudah menjadi tuntutan dan kewajiban. Alam ini sekali lagi bukan milik kita, tetapi sesungguhnya kita sekadar meminjam. 

Bukan peninggalan orang tua yang bisa digunakan semau-maunya tanpa ada rasa tanggung jawab. Semua itu harus dibarengi dengan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan. Sebab, alam ini juga milik generasi masa depan.

Ikhtiar menjaga lingkungan harus dilakukan sepanjang masa dari generasi ke generasi agar kualitas kehidupan dan bumi yang kita diami ini terjaga baik. 

Memupuk rasa peduli bisa dimulai dari kebiasaan kecil yang bermakna. Hal itu juga sejalan dengan semangat efisiensi dan penghematan yang sedang dilakukan pemerintah karena papan bunga bisa jadi lebih mahal. 

Sebaliknya, pohon bisa menjadi sumber kehidupan dan peninggalan yang berusia lama, bermanfaat, dan berkelanjutan.

BUDAYA DAN PROGRAM GREEN ENVIRONMENT

Jika kita mencermati isu global saat ini, literasi lingkungan (SDA) publik masih dirasakan minim. Jika dibandingkan dengan literasi teknologi dan literasi sumber daya manusia (SDM), kesenjangannya masih jauh. Akibatnya, kepedulian masyarakat terhadap isu-isu lingkungan masih minimalis. 

Berbagai agenda publik yang menyangkut perubahan iklim, pencemaran dan krisis air, pencemaran udara dan tanah, energi sumber daya alam dan berkurangnya lahan hijau, serta krisis sumber daya alam yang lain belum menjadi agenda serius dan prioritas serta mendapat atensi luas dari publik. 

Kategori :