HARIAN DISWAY - Nasi briyani kambing guling. Menu khas Timur Tengah yang cocok sebagai sajian berbuka puasa. Dengan kandungan gizi dalam daging dan rempah-rempah di dalamnya. Tak hanya nikmat, tapi juga menyehatkan. Cara memasaknya pun relatif mudah.
Nasi briyani dimasak dengan rempah-rempah. Memiliki ciri khas warna kuning kecokelatan. Berbeda dengan nasi bumbu biasa, aroma dan rasa rempah dari nasi briyani cukup kuat.
Ditambah dengan daging kambing guling. Kambing yang dioven hingga memunculkan tekstur daging yang empuk. Pun, dibumbui dengan rempah-rempah khas Timur Tengah.
BACA JUGA:Nasi Biryani Lidah Indonesia Ala Chef Sarto
Sajian itu umumnya dihidangkan dalam loyang berukuran besar. Kambing guling diletakkan di bagian tengah. Asap mengepul dan aroma harum dapat keluar apabila chef-nya memahami cara memasak yang tepat.
Sebab, daging kambing dikenal berbau anyir. Jika tak bisa menghilangkan aroma anyir tersebut, maka sajian kambing guling akan gagal mengundang selera.
Ahmad Badrus Ruslan, Banquet Chef Legacy Ballroom Surabaya, punya kiat khusus soal aroma dan tingkat keempukan daging kambing.
Iga sapi panggang. Menu berbuka puasa yang menggugah selera. Berbeda dengan kambing guling, rempah dalam iga sapi panggang menggunakan rempah Nusantara.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Kambing Guling: Harmoni Spice Turki dan Nusantara dalam Marinasi Sempurna
"Jenis kambing yang digunakan adalah kambing lokal. Agar bumbu meresap, setelah dipotong, daging kambing diolesi bumbu rempah-rempah," ujarnya.
Bumbu rempah itu meliputi babas kari, ketumbar, bawang merah, bawang putih, kunyit, lemon grass, kemiri, juga beragam bahan seperti garam, merica bubuk, chicken powder, dan lain-lain.
Setelah diolesi, daging kambing dioven dengan metode steam roast. Yakni diletakkan dalam wadah dengan sedikit air. Fungsi dari air itu untuk mempertahankan tekstur daging agar tidak kering.
BACA JUGA:Senandung Ramadhan di Java Paragon Hotel, Ada Kambing Guling Setiap Hari
Untuk temperatur oven, Chef Badrus menyarankan di angka 120 derajat. Umumnya, mengoven daging membutuhkan suhu 150 derajat.
"Dikurangi suhunya agar bagian dalam dagingnya matang. Kalau 150 derajat terlalu panas. Biasanya, daging akan kering. Teksturnya pun keras," ujar chef 40 tahun itu. Proses pemanggangan dalam oven dilakukan selama kurang lebih dua setengah jam.