HARIAN DISWAY - Dua mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari, Vivi Sumampau dan Butet, mengungkap kisah pilu penyiksaan yang mereka alami sejak puluhan tahun silam.
Kesaksian mereka disampaikan dalam podcast di kanal YouTube @Forum Keadilan TV yang dipandu oleh Reza Indragiri.
Didampingi kuasa hukumnya, Muhammad Soleh alias Cak Soleh, keduanya menceritakan berbagai bentuk kekerasan yang mereka alami selama bekerja sebagai badut di Taman Safari Indonesia.
BACA JUGA:Dekat Taman Safari Prigen, Desa Jatiarjo Tolak Keberadaan Toko Modern
Menurut Cak Soleh, upaya untuk mencari keadilan sudah diupayakan keduanya sejak 1997. Kala itu mereka melaporkan kasus penyiksaan tersebut kepada Komnas HAM, tepatnya kepada Profesor Muladi.
“Sayangnya laporan dari Komnas HAM ke Taman Safari berlalu begitu saja,” terangnya dikutip Jumat, 18 April 2025.
Dalam kesaksian mereka, Vivi dan Butet bahkan mengaku tidak mengetahui asal-usul, keluarga, hingga nama asli mereka. Menurut mereka, identitas mereka diberikan oleh sosok bernama Toni Sumampau.
BACA JUGA:Pembangunan IKN Tetap Berlanjut setelah Isu Anggaran Diblokir, Segera Bangun Taman Safari
Saat ini, melalui kuasa hukum, Vivi dan Butet sudah melaporkan tiga nama yang disebut sebagai pemilik Taman Safari Indonesia, yakni Toni Sumampau, Yansen Manansang, dan Frans Manansang.
Vivi mengenang saat dirinya mencoba melarikan diri dari lingkungan sirkus, namun usahanya gagal. Dia dijemput kembali oleh Toni Sumampau dan istrinya, yang kini sudah meninggal dunia.
“Saya dipukul dan begitu sampai di rumah saya diseret dari mobil kemudian disetrum, kemudian saya dipasung selama 2 minggu,” kenangnya.
Sementara itu, Butet menyatakan bahwa ia juga mengalami penyiksaan karena dianggap melakukan kesalahan.
"Saat latihan saya juga disiksa oleh Frans dan di sana juga terdapat anggota yang lain," papar Butet.
BACA JUGA:Persebaya Libur Latihan, Paulo Victor ke Taman Safari Bersama Keluarga