Mengapa Emotional Hunger Bisa Mempengaruhi Pola Makan?

Senin 21-04-2025,15:30 WIB
Reporter : Adinda Septia Salsabillah*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa ingin makan padahal baru saja selesai makan atau tidak merasa lapar. Rasa ingin makan ini sering muncul secara tiba-tiba tanpa alasan fisik yang jelas.

Keadaan ini dikenal sebagai emotional hunger, yaitu rasa lapar yang dipicu oleh emosi, bukan kebutuhan tubuh. Berbeda dengan lapar fisik yang muncul secara perlahan dan bisa dipenuhi dengan berbagai jenis makanan, emotional hunger datang secara mendadak.

Biasanya muncul saat seseorang merasa stres, bosan, cemas, atau bahkan saat sedang sedih. Pada saat itu, makanan dijadikan pelarian untuk membuat diri merasa lebih nyaman.

BACA JUGA: Renang Dapat Menghilangkan Stres? Cek Fakta Menariknya!

Keinginan makan karena emosi biasanya mengarah pada jenis makanan tertentu seperti yang manis, gurih, atau berlemak. Makanan seperti inilah yang bisa memicu rasa senang sesaat karena adanya reaksi kimia di otak.

Namun, kenyamanan itu tidak akan bertahan lama dan sering kali digantikan oleh perasaan bersalah. Setelah makan dalam kondisi emosional, seseorang bisa merasa kecewa atau menyesal karena sadar tidak benar-benar keadaan lapar.

Pola ini bisa saja berulang, di mana emosi mendorong untuk makan, lalu timbul rasa bersalah yang kemudian muncul emosi negatif. Lama-kelamaan, hal ini bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan.

BACA JUGA: 5 Kecerdasan Emosional untuk Memperkuat Hubungan

Ada beberapa tanda yang bisa membantu Anda mengenali bagaimana emotional hunger muncul dalam tubuh. Pertama, rasa lapar akan muncul sangat cepat dan secara tiba-tiba, bukan secara perlahan seperti lapar fisik.

Kedua, ada keinginan kuat untuk makan makanan tertentu, bukan makanan apa saja yang tersedia. Ketiga, meskipun sudah makan cukup banyak, rasa kenyang pada perut tidak terasa atau bahkan tidak memuaskan.

Perasaan bersalah setelah makan tanpa merasa lapar akan muncul sewaktu-waktu yang membuat terasa tidak nyaman. -Upworthy-Pinterest

Keempat, keinginan makan muncul di saat emosi dalam tubuh sedang keadaan tidak stabil. Kelima, setelah makan, perut tidak kenyang justru muncul rasa bersalah atau kecewa pada diri sendiri.

BACA JUGA: Mau Makan Manis Tapi Tetap Sehat? Camilan Plant-Based Ini Bisa Jadi Pilihan!

Memahami emotional hunger sangat penting agar kita tidak salah menilai rasa lapar yang dirasakan. Jika terus dibiarkan, kebiasaan ini bisa berdampak pada kesehatan tubuh dan pikiran.

Berat badan bisa naik, pola makan menjadi tidak teratur, dan emosi pun tidak terselesaikan dengan baik sehingga kesehatan akan memburuk. Ada beberapa cara untuk mengatasi emotional hunger.

Kategori :