Di Indonesia, tren ini mulai tampak berkembang, khususnya di kalangan pekerja sektor kreatif dan profesional muda yang memiliki kebebasan waktu atau yang menjalani pekerjaan remote.
BACA JUGA: 8 Cara Mengembalikan Semangat Kerja setelah Libur Lebaran 2025
Kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Yogyakarta menjadi tujuan populer untuk para pekerja yang ingin memanfaatkan liburan sebagai waktu untuk menyusun perencanaan karier sambil menikmati suasana baru.
Dengan akses internet yang semakin mudah, liburan ke lokasi yang jauh pun tidak menghalangi para pekerja untuk tetap terhubung dengan pekerjaan mereka atau merencanakan masa depan.
Bahkan, banyak hotel dan tempat penginapan yang kini menyediakan fasilitas kerja lengkap dengan ruang pertemuan dan koneksi internet cepat, memudahkan siapa saja untuk melakukan pekerjaan jarak jauh sambil menikmati liburan.
Liburan memberikan kesempatan untuk keluar dari zona nyaman. --Pinterest
BACA JUGA: 7 Kebiasaan Baik yang Tetap Bisa Dikerjakan secara Konsisten setelah Ramadan
Momen liburan sering kali menjadi waktu yang tepat untuk merenung dan mengevaluasi langkah-langkah yang telah diambil dalam karier.
Banyak orang merasa bahwa ketika mereka jauh dari rutinitas sehari-hari, mereka bisa berpikir lebih jernih dan membuat keputusan yang lebih bijak.
Liburan memberikan kesempatan untuk keluar dari zona nyaman dan melihat kehidupan profesional dari sudut pandang yang lebih luas.
Namun, liburan yang dihabiskan untuk merencanakan karier ini sebaiknya tidak dilakukan setiap saat. Waktu liburan seharusnya tetap diimbangi dengan waktu untuk istirahat.
Terlalu banyak berpikir tentang pekerjaan saat liburan bisa menyebabkan kelelahan mental, yang justru bisa berbahaya bagi kesehatan dan produktivitas jangka panjang.
Perubahan dalam cara orang memandang waktu liburan dan pekerjaan ini berakar dari pergeseran budaya kerja yang lebih fleksibel.
BACA JUGA: Crab Mentality di Dunia Kerja dan Cara Menghadapinya
Teknologi yang memungkinkan pekerjaan dilakukan dari mana saja telah mengubah cara kita bekerja. Sekarang, banyak orang yang tidak lagi terikat pada jadwal 9 hingga 5 di kantor, yang memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk mengatur waktu mereka, termasuk saat liburan.