“Dari data seksi PHU, Legiman dan istrinya Baniyah akan tergabung dalam kloter 35 bersama dengan Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah,” terang lelaki yang karib disapa Gus Bagus itu.
“Alhamdulillah tentu kami turut gembira. Karena dari kisah Mbah Legiman ini kita belajar bahwa haji itu tidak semata panggilan Allah yang harus diperjuangkan, akan tetapi juga butuh pengorbanan,” tambahnya.
BACA JUGA:Menhub Pastikan Transportasi Haji 2025 Siap, 221 Ribu Jamaah Akan Dilayani 3 Maskapai
Kisah Legiman menjadi bukti bahwa haji bukan hanya milik mereka yang berkecukupan, tetapi juga mereka yang bersungguh-sungguh dan istiqamah dalam ikhtiar.
Dari gerobak sampah hingga panggilan ke Tanah Suci, Legiman telah membuktikan bahwa tak ada cita-cita yang terlalu tinggi jika diperjuangkan dengan tulus. (*)