HARIAN DISWAY - Dalam mitologi Yunani, medusa dikenal sebagai makhluk mengerikan dengan rambut dari ular yang mampu mengubah siapa pun menjadi batu hanya dengan tatapan mata.
Namun, dalam ranah psikologi modern, trauma medusa menjadi istilah yang menggambarkan pengalaman traumatis yang membuat seseorang merasa benar-benar tidak berdaya seperti membatu secara emosional maupun fisik.
Istilah ini belum menjadi terminologi resmi dalam psikologi klinis, tapi maknanya mencerminkan dinamika trauma yang sangat nyata dan umum terjadi, terutama pada penyintas kekerasan seksual dan pengalaman traumatis ekstrem lainnya.
Dalam mitologi Yunani, Medusa dikenal sebagai makhluk yang mampu mengubah siapa pun menjadi batu hanya dengan tatapan mata. --Pinterest
Asal Usul Istilah Medusa
Istilah Trauma Medusa diambil dari sosok Medusa dalam mitologi, yang tidak hanya menakutkan tetapi juga melumpuhkan. Medusa adalah makhluk dengan rambut ular, dan siapa pun yang menatap matanya akan berubah menjadi batu.
Dalam konteks psikologis, trauma ini diibaratkan sebagai pengalaman yang melumpuhkan reaksi korban, membuat mereka beku, tak mampu berbicara, bergerak, atau menolak ketika ancaman terjadi.
Seperti halnya tatapan Medusa yang mengubah korban menjadi batu, trauma ini mengubah individu menjadi beku dalam ketakutan. Korban tak mampu melarikan diri, meminta tolong, atau bahkan memahami apa yang sedang terjadi.
Keadaan saat korban kerap berada dalam situasi di mana mereka tidak memiliki kuasa untuk melawan disebut trauma medusa. --Pinterest
Faktor Pemicu Trauma Medusa
Pelecehan seksual, khususnya yang terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja, sering dianggap sebagai penyebab utama dari trauma Medusa. Hal ini karena korban kerap berada dalam situasi di mana mereka tidak memiliki kuasa untuk melawan atau menolak, bahkan tidak mampu mengeluarkan suara.
Meskipun trauma Medusa paling sering diasosiasikan dengan kekerasan atau pelecehan seksual, namun itu bukan satu-satunya penyebab. bukan hanya pelecehan seksual yang dapat memicu jenis trauma ini. Trauma Medusa juga dapat muncul dari:
- Kekerasan dalam rumah tangga atau relasi yang abusif
- Penyiksaan fisik dan emosional
- Negligensi atau pengabaian ekstrem sejak kecil
- Pengalaman hidup yang sangat menakutkan dan mengancam nyawa, seperti penculikan atau penyiksaan
BACA JUGA: Fenomena Femisida, Kekerasan Gender Ekstrem yang Terus Terulang
BACA JUGA: Sensitivitas Gender dalam Program Dukungan Psikososial terhadap Korban Bencana
Ciri-ciri Trauma Medusa