Dilakukan di tingkat nasional setelah vaksin disetujui, untuk mengevaluasi efeknya pada populasi luas dalam jangka panjang.
Transparansi dan Etika dalam Uji Klinik
Tjandra menegaskan bahwa seluruh proses uji klinik dijalankan dengan standar tinggi:
• Peserta uji klinik harus sukarela dan mendapat penjelasan rinci.
• Uji klinik didesain dengan cermat, diawasi oleh komite etik penelitian, dan disetujui oleh otoritas resmi sebelum dimulai.
• Semua proses dilakukan dengan penuh transparansi untuk memastikan keamanan masyarakat.
Vaksin Adalah Harapan Baru untuk Dunia
BACA JUGA:Jengkel Banyak Penderita TBC Mangkir Pengobatan Gratis, Eri Cahyadi Akan Bekukan KTP dan BPJS
TBC diketahui telah menjadi permasalahan Kesehatan global. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diperkirakan sebanyak 10,8 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat terjangkit TBC pada tahun 2023.
Angka tersebut termasuk dalam semua kelompok usia, diantaranya yaitu termasuk 6 juta pria, 3,6 juta Wanita, serta 1,3 juta anak-anak.
WHO menyatakan bahwa TBC dapat menjadi penyebab kematian utama di dunia akibat satu agen infeksius.
Sementara itu, di Indonesia sendiri TBC juga sudah lama menjadi mesalah Kesehatan serius. Diketahui Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi kasus TBC di dunia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemnekes), sebanyak 1,9 juta orang Indonesia terjangkit TBC dan hingga saat ini dan ditemukan 125 ribu kasus kematian akibat TBC.
BACA JUGA:Mengenang 50 Tahun Microsoft, Dari Jejak Bill Gates hingga Era AI
Jika uji klinik fase tiga ini berhasil, dunia akan memiliki vaksin TBC baru yang dapat mengubah arah pengendalian penyakit menular tersebut. Indonesia, sebagai salah satu lokasi uji coba berpotensi memainkan peran penting dalam sejarah pengendalian TBC global.
Dengan adanya vaksin TBC yng baru tersebut, WHO memproyeksikan akan ada potensi pencegahan hingga 76 juta kasus TBC serta menghemat biaya sebesar hingga USD 41,5 miliar dalam waktu 25 tahun.(*)
*)Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya