Muchlis menegaskan bahwa skema berbasis syarikah tidak mengurangi hak-hak jamaah.
Semua jamaah, tanpa memandang syarikah yang menaungi, tetap mendapatkan layanan sesuai kontrak. Mulai dari akomodasi, konsumsi tiga kali sehari, transportasi antarlokasi, hingga bimbingan ibadah.
BACA JUGA:Begini Spesifikasi dan Sejarah Bus Sholawat untuk Jamaah Haji Indonesia di Makkah
Seluruh layanan ini juga diawasi ketat oleh petugas PPIH untuk memastikan kualitas dan kesetaraan pelayanan di seluruh titik layanan.
Meski di Makkah jamaah dikelompokkan berdasarkan syarikah, sistem kepulangan tetap menggunakan format kloter seperti saat keberangkatan. Hal ini penting untuk menjaga integrasi data serta kenyamanan sosial jamaah.
Muchlis yang juga menjabat sebagai Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri mengajak seluruh pihak untuk menjaga soliditas informasi selama proses haji berlangsung.
“Dengan kerja sama dan kolaborasi kami yakin penyelenggaraan ibadah haji tahun ini akan berjalan lancar, aman, dan penuh keberkahan,” kata Muchlis. (*)