BACA JUGA:Tiba di Makkah, 3 Jamaah Haji Asal Embarkasi Solo Sempat Terpisah dengan Keluarga
“Layanan untuk jamaah dari Jeddah pun sama. Makkah akan menjadi titik sentral semua layanan. Jamaah akan tinggal sekitar 31–32 hari di Makkah, dan total 41–42 hari di Tanah Suci,” jelas Ali.
Saat seluruh jamaah tiba per 1 Juni, total jamaah Indonesia akan mencapai 203.000 orang di Makkah. Inilah yang disebut sebagai puncak layanan haji di Makkah, sebelum seluruh jamaah digeser ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
BACA JUGA:Bus Sholawat Inklusif Siap Layani Jamaah Haji Indonesia 24 Jam di Makkah
Ali juga menyampaikan pesan penting kepada jamaah. Yakni untuk menciptakan kekeluargaan baru.
“Jangan egois. Saling membantu dan bahu-membahu. Jangan memforsir fisik,” terangnya.
Selain itu, jamah diimbau untuk memilih waktu yang tepat untuk beribadah di Masjidilharam seperti Subuh, Magrib, dan Isya. Sedangkan salat Zuhur dan Asar bisa dilakukan di musala hotel.
BACA JUGA:Begini Spesifikasi dan Sejarah Bus Sholawat untuk Jamaah Haji Indonesia di Makkah
Hal itu penting untuk menjaga kesehatan jamaah di tengah cuca Tanah Suci yang panas. Apalagi, suhu saat siang hingga sore hari bisa tembus hingg 44 derajat Celcius.
Sebagai penutup, Ali mengingatkan jamaah untuk selalu membawa kartu identitas (kartu Nusuk) yang dikalungkan atau disimpan di tas selempang agar mudah dikenali jika terjadi sesuatu.
“Semua layanan sudah bergerak, dari akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga bimbingan ibadah. Prinsip kami: pelayanan terbaik agar jamaah merasa aman, nyaman, dan hajinya sah serta mabrur sepanjang umur,” tandasnya. (*)