HARIAN DISWAY - Sebanyak sembilan warga sipil tewas akibat serangan drone Rusia yang menghantam sebuah minibus di wilayah Sumy, Ukraina utara, pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Menurut otoritas Ukraina, Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Ukraina dan Rusia melakukan pembicaraan langsung di Turki dan menyepakati pertukaran 1.000 tahanan dari masing-masing pihak.
Kabar duka ini disampaikan oleh administrasi militer wilayah Sumy melalui unggahan resmi di Telegram. Minibus tersebut diserang di dekat kota Bilopillya saat dalam perjalanan menuju Sumy.
BACA JUGA:Rusia dan Ukraina Gagal Capai Kesepakatan Gencatan Senjata, Tapi Setuju Untum Tukar Tahanan
Dalam pernyataan awal, delapan korban tewas telah dilaporkan. Namun, jumlah korban meningkat menjadi sembilan orang setelah proses evakuasi dan identifikasi lebih lanjut dilakukan.
Selain itu, empat orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
"Sayangnya, akibat serangan sinis Rusia terhadap bus sipil ini, sembilan orang kehilangan nyawa," ujar pihak administrasi militer Sumy, sebagiaman ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).
Wilayah Sumy, yang berbatasan langsung dengan Rusia, telah menjadi target serangan rutin sejak Maret 2025. Hal ini terjadi setelah pasukan Ukraina dipukul mundur dari wilayah Kursk, Rusia, yang sempat mereka kuasai sebagian sejak pertengahan 2024.
BACA JUGA:Ukraina dan AS Akhirnya Teken Kesepakatan Mineral setelah Perundingan Panjang
BACA JUGA:Putin Umumkan Gencatan Senjata 30 Jam saat Paskah, Rusia dan Ukraina Bertukar Tahanan
Serangan drone mematikan ini menambah deretan serangan Rusia dalam beberapa hari terakhir. Sehari sebelumnya, tiga warga Ukraina dilaporkan tewas akibat serangan di wilayah Donetsk dan Kherson yang terletak di bagian timur dan tenggara negara itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kanan) menghadiri pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa (kedua kiri), dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kiri) pada 16 Mei 2025 sebagai bagian dari KTT di Tirana.--Handout / UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP
Meski Ukraina dan Rusia baru saja menggelar pembicaraan damai di Istanbul, Turki, pada Jumat, 16 Mei 2025, pertempuran di lapangan masih terus berlangsung tanpa tanda-tanda mereda.
Pertemuan tersebut merupakan yang pertama kali terjadi sejak musim semi 2022, tidak lama setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh pada Februari tahun itu.