Serangan Drone Rusia Tewaskan 9 Warga Sipil Ukraina Usai Pertemuan Damai di Turki

Sabtu 17-05-2025,16:20 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

BACA JUGA:Utusan Khusus AS Terbang ke Moskow, Trump Berharap Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Segera Terwujud

Dalam pembicaraan tersebut, kedua belah pihak hanya mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan. Namun, belum ada kemajuan signifikan terkait gencatan senjata yang dinantikan dunia internasional.

Pihak Ukraina menyatakan bahwa langkah selanjutnya adalah pertemuan langsung antara Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Namun, Putin tidak hadir di Turki, yang kemudian memicu kritik dari Zelensky yang menuduh pemimpin Rusia itu tidak serius dan takut menghadapi dialog damai.

BACA JUGA:Menlu AS Sebut Ukraina Harus Merelakan Wilayah Yang Dikuasai Rusia Jika Ingin Perdamaian Terjadi

BACA JUGA:Trump Ancam Akan Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Rusia Setelah Serangannya ke Ukraina

Zelensky pun menyerukan reaksi kuat dari komunitas internasional apabila pembicaraan di Istanbul gagal menghasilkan gencatan senjata. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa negara-negara Eropa saat ini tengah berkoordinasi dengan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia jika Moskow terus menolak gencatan senjata tanpa syarat.

Sementara itu, Rusia dilaporkan tetap bersikeras dengan tuntutan garis keras, termasuk mengklaim pencaplokan lima wilayah Ukraina, yakni empat yang diduduki sejak 2022 serta Krimea yang dianeksasi pada 2014. Ukraina menolak tuntutan tersebut dan menyebutnya tidak dapat diterima.

BACA JUGA:Trump Salahkan Zelenskyy atas Perang Ukraina, Dukung Tuntutan Rusia

Dengan kondisi ini, harapan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun masih belum terlihat jelas, sementara korban jiwa terus berjatuhan di pihak sipil.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :