Trump Ancam Akan Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Rusia Setelah Serangannya ke Ukraina

Trump Ancam Akan Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Rusia Setelah Serangannya ke Ukraina

Kombinasi foto ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump dalam Unggahannya di X menyatakan akan memberikan sanksi kepada Rusia atas serangan ke Ukraina.--JOHN THYS, Jim WATSON, Alexander NEMENOV / AFP

HARIAN DISWAY - Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan memberikan sanksi dan tarif baru kepada Rusia atas serangan udaranya ke Ukraina baru-baru ini.

Sebelumnya, ia sempat menangguhkan bantuan AS ke Ukraina dengan alasan ingin mendorong diplomasi.

Trump menyampaikan ancaman tersebut melalui akun X miliknya pada Jumat, 7 Maret 2025, pagi waktu setempat. Hal ini terjadi beberapa jam setelah Rusia meluncurkan serangan besar dengan drone dan rudal ke fasilitas energi Ukraina.

"Berdasarkan fakta bahwa Rusia saat ini benar-benar 'menggempur' Ukraina di medan perang, saya sangat mempertimbangkan sanksi perbankan skala besar, sanksi, dan tarif terhadap Rusia sampai perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan akhir untuk perdamaian tercapai," tulis Trump.

BACA JUGA:Respons Ukraina Setelah Trump Bekukan Semua Bantuan Senjata: Anda Membantu Rusia Membantai Rakyat Kami

"Untuk Rusia dan Ukraina, kalian segera duduk di meja perundingan sebelum terlambat!" ancam pemimpin 78 tahun ini.


Unggahan Presiden AS, Donald Trump terkait penyerangan Rusia ke Ukraina.--Akun X resmi Donald J. Trump

AFP (Agence France-Presse) melaporkan bahwa Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, juga menyampaikan pesan serupa kepada wartawan pada Jumat.

"Presiden Trump sangat yakin bahwa kita harus membawa semua pihak ke meja perundingan, baik dengan cara diplomasi maupun tekanan," ungkapnya.

BACA JUGA:Pasca Debat Panas dengan Zelensky, Trump Hentikan Bantuan Militer AS ke Ukraina

Sementara Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam pidatonya di Economic Club of New York mengatakan bahwa AS tetap mempertahankan sanksinya terhadap Rusia.

"AS tidak akan ragu-ragu untuk melakukan semua yang diperlukan untuk memberikan pengaruh dalam negosiasi perdamaian," ucapnya dalam laporan LA Times.

Dalam laporan kantor berita Al Jazeera, Trump mengatakan, "Saya justru merasa lebih sulit berurusan dengan Ukraina karena mereka tidak memiliki posisi tawar yang kuat. Mungkin lebih mudah berurusan dengan Rusia," jelasnya.


Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan pidato dari Ruang Oval di Gedung Putih pada tanggal 07 Maret 2025 di Washington, DC. Trump dalam Unggahannya di X menyatakan akan memberikan sanksi kepada Rusia atas serangannya ke Ukraina.--Anna Moneymaker / AFP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: