Utusan Khusus AS Terbang ke Moskow, Trump Berharap Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Segera Terwujud

Presiden AS Donald Trump berbicara dalam acara Hari St. Patrick di Gedung Putih pada tanggal 12 Maret 2025 di Washington, DC. Trump menyatakan keyakinannya bahwa negosiator AS dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Rusia-Ukraina--Kayla Bartkowski / AFP
HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa negosiator AS dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
Trump mengungkapkan, negosiator AS sedang menuju Moskow untuk membahas penghentian perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.
"Orang-orang sedang menuju Rusia sekarang, saat kita berbicara. Semoga kita bisa mendapatkan gencatan senjata dari Rusia," kata Trump dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Irlandia, Micheal Martin, di Gedung Putih, seperti dilaporkan oleh AFP (Agence France-Presse), Rabu, 13 Maret 2025.
BACA JUGA:Menlu AS Sebut Ukraina Harus Merelakan Wilayah Yang Dikuasai Rusia Jika Ingin Perdamaian Terjadi
Gedung Putih memastikan bahwa utusan khusus Trump, Steve Witkoff, dijadwalkan terbang ke Moskow pekan ini. Witkoff sebelumnya juga terlibat dalam negosiasi konflik Gaza dan Ukraina.
Meski Trump tidak menyebutkan apakah dirinya akan berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, ia mengaku telah menerima pesan positif dari Moskow.
Trump pun optimistis, jika Rusia setuju, maka 80 persen upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah dapat tercapai.
BACA JUGA:Trump Ancam Akan Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Rusia Setelah Serangannya ke Ukraina
Sebelumnya, Ukraina telah menerima proposal gencatan senjata selama 30 hari yang didukung Amerika Serikat. Proposal ini disepakati dalam pertemuan yang digelar di Arab Saudi pada Selasa, 11 Maret 2025.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa dirinya masih meragukan niat baik Rusia. "Kami tidak percaya Rusia," tegas Zelensky.
Zelensky juga mengatakan bahwa AS akan memberikan tekanan keras kepada Rusia jika Moskow menolak gencatan senjata.
"Saya paham kami bisa mengandalkan langkah-langkah kuat. Saya belum tahu rinciannya, tetapi kami berbicara soal sanksi dan memperkuat Ukraina," ujar Zelensky kepada wartawan yang dilansir dari AFP.
"Semua tergantung apakah Rusia mau gencatan senjata dan kedamaian, atau malah terus membunuh orang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: