BACA JUGA:Hubungan Beracun Itu Sudah Makan Banyak Korban, Hentikan Toxic Relationship Sekarang Juga!
Cara Mengatasinya
Mengatasi retroactive jealousy memerlukan kesadaran, usaha konsisten, dan dukungan yang tepat. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:
1. Cara Penanganan Secara Mandiri
- Menyadari keberadaan pikiran yang mengganggu dan membiarkannya berlalu tanpa terpancing untuk menanggapi atau bereaksi secara emosional.
- Fokus pada masa kini, membangun kenangan positif bersama pasangan.
BACA JUGA:3 Tanda Dirimu Toxic dalam Hubungan, Sadari dan Ubah Sekarang!
- Menjaga kesehatan mental melalui mindfulness, jurnal harian, dan perawatan diri.
- Meningkatkan harga diri dengan mengenali kelebihan diri dan berhenti membandingkan diri.
- Membatasi pemicu, seperti menghindari menelusuri masa lalu pasangan di media sosial.
BACA JUGA:7 Tanda Pasangan Kamu Seorang Gaslighter, Hati-hati Manipulasi Emosi
2. Dukungan yang Dapat Dilakukan Pasangan
- Komunikasi terbuka tanpa menyudutkan.
- Menetapkan batasan sehat, termasuk tidak membahas detail yang tidak perlu.
- Tidak memperkuat obsesi dengan terus menjawab pertanyaan yang mencari kepastian.
BACA JUGA:Musim Love Bombing, Yuk Waspadai Pasangan Kalian!
- Membangun kepercayaan dan keintiman, serta fokus pada masa kini dan masa depan bersama.
Jika retroactive jealousy berlangsung lebih dari dua minggu, mengganggu kehidupan sehari-hari, atau menimbulkan perilaku tidak sehat dan tidak normal, maka bantuan profesional sangat disarankan.
Retroactive jealousy bisa menjadi batu sandungan dalam hubungan. Namun, hal itu bukanlah akhir dari segalanya.
Dengan pemahaman yang tepat dan kesediaan untuk berkembang, individu dapat keluar dari lingkaran kecemburuan yang melelahkan. Dan menciptakan hubungan yang lebih stabil dan membahagiakan.
BACA JUGA:5 Alasan Mengapa Jatuh Cinta Membuat Anda Kurang Produktif
Perasaan cemburu pada masa lalu pasangan seharusnya tidak menjadi ancaman terhadap cinta yang dibangun hari ini. Fokuslah pada komitmen yang nyata di masa kini. Bukan bayangan yang telah lama berlalu. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.