HARIAN DISWAY - Kecemburuan merupakan emosi manusia yang wajar. Terutama dalam hubungan romantis.
Namun, terdapat satu bentuk kecemburuan yang tidak biasa dan kerap merusak hubungan. Yaitu retroactive jealousy (kecemburuan retroaktif).
Kondisi itu ditandai dengan obsesi atau rasa cemburu berlebihan terhadap masa lalu pasangan. Baik hubungan romantis maupun seksualnya, yang sebetulnya sudah berlalu dan tak dapat diubah.
BACA JUGA:Tragedi Cemburu Othello
Apa Itu Retroactive Jealousy?
Retroactive jealousy berbeda dari kecemburuan biasa yang muncul akibat ancaman saat ini atau kekhawatiran terhadap masa depan. Jenis kecemburuan itu berfokus secara obsesif pada pengalaman masa lalu pasangan.
Pikiran negatif dan gambaran menyakitkan terus-menerus hadir. Disertai perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang. Seperti interogasi, perbandingan diri, dan bahkan stalking digital terhadap mantan pasangan.
Gejala dan Dampak
Beberapa gejala umum retroactive jealousy mencakup:
BACA JUGA:Mudah Cemburu dan Bertengkar
- Pikiran obsesif tentang masa lalu pasangan.
Menanyakan masa lalu atau stalking media sosial secara berulang dapat memperburuk kecemburuan dan merusak hubungan-Prostock-studio-
- Perilaku kompulsif, seperti menanyakan detail masa lalu berulang kali atau mencari informasi di media sosial.
BACA JUGA:Anak Muda Memilih Diam saat Menghadapi Masalah Hubungan, Mengapa?
- Gangguan emosi, termasuk kecemasan, kemarahan, dan perasaan rendah diri.
- Kerusakan hubungan, akibat menurunnya kepercayaan dan keintiman.
Gejala-gejala itu tidak hanya merusak hubungan. Tetapi juga dapat berdampak serius pada kesehatan mental individu.
BACA JUGA:Mengalah Dalam Hubungan Tidak Selalu Menjadi Solusi Efektif
Apa Penyebabnya?
Retroactive jealousy dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
- Harga diri rendah dan rasa tidak aman.
- Trauma masa lalu, misalnya pernah dikhianati.
- Gaya hubungan yang dipenuhi kekhawatiran, yaitu perasaan ketakutan terus-menerus akan ditinggalkan.
BACA JUGA:5 Tanda-Tanda Toxic Relationship
- Pengaruh media sosial, yang memfasilitasi perbandingan sosial.
- Interaksi hubungan yang tidak sehat, seperti pasangan yang tidak transparan.
Kondisi itu juga berkaitan erat dengan gangguan mental tertentu. Terutama OCD atau Obsessive-Compulsive Disorder, kecemasan, dan depresi.