Sleep Tourism: Liburan Zaman Sekarang Ya Tidur

Sleep Tourism: Liburan Zaman Sekarang Ya Tidur

Sleep Tourism. Liburan Zaman Sekarang Ya Tidur.--unsplash.com

HARIAN DISWAY – Siapa sangka, aktivitas yang selama ini dianggap biasa saja bahkan kadang dilewatkan kini justru jadi tujuan wisata utama. Namanya: sleep tourism, alias wisata tidur.

Bukan liburan ke pantai, bukan juga naik gunung. Tapi benar-benar berlibur demi satu hal (tidur). Bukan tidur karena kelelahan jalan-jalan.

Tapi tidur yang direncanakan, diatur, dan bahkan dipandu oleh ahli agar kualitasnya maksimal.

BACA JUGA:Mengenal Sleep Tourism, Liburan Sekaligus Mengatasi Insomnia

Kenapa Orang Sekarang Liburan Buat Tidur?

Rutinitas padat, layar ponsel yang menyala hingga malam, pikiran yang tak kunjung tenang, semuanya membuat tidur jadi hal yang sulit didapat. Banyak orang yang secara fisik berada di tempat tidur, tapi tidak benar-benar tidur.

Di situlah sleep tourism muncul. Orang-orang mulai mencari tempat yang bisa memberi mereka ketenangan.

Tempat yang jauh dari kebisingan, dari notifikasi, dari jadwal yang padat. Di sana, mereka bisa belajar kembali cara tidur yang benar.

BACA JUGA:Cuci Kaki Sebelum Tidur: Kebiasaan Sederhana, Manfaat Besar

Tidur Bukan Lagi Aktivitas Tambahan, Tapi Tujuan Utama


Tidur Bukan Lagi Aktivitas Tambahan, Tapi Tujuan Utama.--unsplash.com

Dalam konsep ini, tidur bukan hanya hasil dari lelah jalan-jalan. Tapi justru inti dari kegiatan liburan. Tempat-tempat wisata tertentu kini menawarkan pengalaman tidur menyeluruh.

Mulai dari ruangan yang gelap sempurna, tanpa suara, hingga pengaturan suhu ruangan yang diatur khusus agar mendukung produksi hormon tidur.

Beberapa tempat juga menawarkan sesi meditasi sebelum tidur, teknik pernapasan, pemijatan ringan, hingga penggunaan aroma terapi. Semua dirancang agar pengunjung bisa benar-benar merasa rileks, lalu tertidur lelap.

BACA JUGA:5 Tip Peroleh Kualitas Tidur yang Baik untuk Kesehatan

Bukan Sekadar Nyaman, Tapi Terukur


Bukan Sekadar Nyaman, Tapi Terukur.--unsplash.com

Tren ini bahkan sudah memasuki ranah teknologi. Beberapa penginapan menyediakan alat pelacak tidur yang bisa menunjukkan grafik kualitas tidur harian.

Bahkan ada yang memberi laporan dan saran bagaimana posisi tidur Anda, seberapa dalam fase tidur, dan apa yang bisa diperbaiki.

Artinya, tidur tak hanya jadi pengalaman subjektif, tapi juga bisa dievaluasi secara ilmiah. Tidur yang tadinya cuma dianggap rutinitas malam hari, kini jadi objek utama yang diurus dengan serius.

BACA JUGA:Bedscaping, Definisi, Manfaat, dan Tip untuk Kamar Tidur Anda

Tanda Gaya Hidup Baru, atau Kita Sedang Lelah?


Tanda Gaya Hidup Baru, atau Kita Sedang Lelah?--unsplash.com

Sebagian orang menyebut sleep tourism sebagai gaya hidup kaum urban yang sedang jenuh. Tapi ada juga yang melihatnya sebagai respons atas kelelahan global.

Di tengah dunia yang terus bergerak, justru istirahat menjadi bentuk perlawanan.

Tidur yang cukup dan benar menjadi simbol keseimbangan hidup. Siapa yang mampu tidur nyenyak di tengah hiruk pikuk dunia, ialah yang berhasil menjaga batas dirinya.

BACA JUGA:5 Kebiasaan Sebelum Tidur untuk Tidur yang Berkualitas

Tidur Jadi Simbol Kemajuan, Bukan Kemalasan

Menariknya, kini tidur tidak lagi dianggap sebagai kemalasan. Tapi sebagai bentuk investasi untuk tubuh dan pikiran.

Orang-orang mulai memahami bahwa tubuh tidak hanya butuh makanan sehat dan olahraga, tapi juga waktu istirahat yang cukup.

Dan untuk bisa mendapatkan itu, mereka rela membayar lebih, mengambil cuti, dan pergi jauh dari rumah. Bukan untuk mendaki gunung atau menjelajah kota, tapi untuk sesuatu yang terlihat sederhana (tidur).

Tidur kini punya ruang sendiri dalam dunia pariwisata. Tidak lagi hanya “kegiatan penutup hari”, tapi jadi pengalaman utama.

BACA JUGA:7 Jenis Suplemen yang Bisa Membantu Tidur Lebih Nyenyak

Jika dulu kita mengincar tempat yang seru, kini kita mencari tempat yang sunyi. Jika dulu liburan berarti bergerak, sekarang liburan juga bisa berarti berhenti.

Jadi kalau Anda lelah, mungkin jawabannya bukan kopi. Tapi tempat sunyi, tempat gelap, tempat di mana akhirnya Anda bisa tertidur nyenyak.

Dan itulah yang sedang dicari banyak orang sekarang. (*)

BACA JUGA:Bahaya Tidur Terlalu Lama, Jangan Anggap Sepele

*) Mahasiswa Magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: