Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, capaian yang baik dari sektor pertanian Jatim ini menunjukkan keseriusan pemprov mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Bahkan kalau kita bicara dari Jatim, yang produksi padi dan berasnya tertinggi nasional. Lima tahun berturut-turut. Maka, kita siap untuk menjadi garda terdepan mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” tegas Khofifah, Kamis, 12 Juni 2025.
Kenaikan produksi padi dan beras Jatim di tahun 2025 ini juga ditopang dari penambahan luas tanam yang berimplikasi pada peningkatan luas panen padi Jatim di tahun 2025 ini.
Luas panen Jatim di tahun 2025 untuk periode Januari-Juli mencapai 1.299.222 hektare. Angka ini meningkat 13,4 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Bank Sampah Jatim Terbanyak Nasional, Khofifah Ajak Warga Pilah Sampah Mulai dari Rumah
Luasan ini cukup mendongkrak kontribusi sektor pertanian Jatim di skala nasional. Yang mana secara nasional capaian sektor pertanian sebesar 10,52 persen pada triwulan I tahun 2025 (year-on-year).
"Jawa Timur berkontribusi cukup signifikan terhadap pertanian nasional sekitar 12.10 persen," kata Khofifah.
Capaian sektor pertanian kali ini menunjukkan bahwa kebijakan yang berpihak pada petani serta penguatan produksi pangan nasional mulai menunjukkan hasilnya.
Kontribusi besar terhadap kinerja pertanian secara umum juga didukung dengan adanya peningkatan signifikan pada produksi padi dan jagung.
"Produksi padi dan jagung menjadi penyumbang utama, disusul oleh pertumbuhan subsektor peternakan yang juga memberikan kontribusi besar terhadap kinerja pertanian secara umum," tuturnyi.
BACA JUGA:Khofifah Puji Penataan Masjidil Haram, Sirkulasi Jamaah Lebih Lancar, Askar Lebih Ramah
BACA JUGA:Jatim Terbanyak Pengesahan Koperasi Merah Putih, Khofifah Targetkan 100 Persen Sebelum Hari Koperasi
Hasil ini sekaligus mempertegas peran sektor pertanian Jatim sebagai fondasi ketahanan ekonomi nasional.
Kontribusi lebih dari 12 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menjadikan sektor pertanian tak hanya menyediakan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja, menjaga stabilitas harga, dan memperkuat daya saing bangsa.
Berdasarkan data BPS pada tahun 2024, produksi padi Jawa Timur tertinggi se-Indonesia dengan total mencapai 9,28 juta ton GKG. Disusul dengan 4 provinsi penghasil padi di Indonesia lainnya.