Seri Sang Putra Fajar (17): Pohon Kepuh Embrio Pancasila

Sabtu 05-07-2025,17:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Konon, menurut cerita turun-temurun yang diwarisi keluarga Kusuma, Bung Karno kerap naik kursi. Kemudian berteriak-teriak dan melatih gesturnya seperti orang sedang berpidato. Saat itu, tidak ada yang tahu bahwa Soekarno kelak menjadi orator ulung.

BACA JUGA:Seri Sang Putra Fajar (13): Raden Soekeni dan Sekolah Ongko Loro


Bekas pohon beringin di Ndalem Pojok yang dulu dipercaya sebagai tempat Bung Karno berlatih pidato.-Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Persis di sebelah batang beringin itu, terdapat sebuah batu berukuran cukup lebar. Menurut Kusuma dan dari keterangan dari pihak keluarga, Soekarno kecil sering bermain di tempat tersebut.

Suatu ketika, ia jatuh. Dahinya berdarah. Lukanya cukup rebal dan menggores panjang. Maka, Soekarno sering tampil dengan peci yang terlihat miring. Beberapa orang menyebut bahwa pemakaian peci miring untuk menyembunyikan bekas luka di dahinya.

Selain itu, ada yang berasumsi bahwa peci miring Soekarno adalah simbol penutup kepala milik rakyat. Maka, dengan menggunakan peci, ia sama saja menghormati rakyat kecil. Terkait posisi miring pecinya, ada yang menyebut itu Cuma style atau gaya mereka saja.

BACA JUGA:Seri Sang Putra Fajar (12): Ploso, Jejak Masa Kecil Soekarno

“Pada masa pergerakan, Bung Karno pernah mengundang para tokoh. Menggelar rapat kecil di Ndalem Pojok ini,” terang pria 50 tahun itu.

Ruang rapat tersebut ada di bagian depan bangunan Ndalem Pojok. Pengelola merekonstruksi meja dan kursi lama. Diletakkan di ruang depan itu, kemudian diberi papan kecil berisi informasi.

Bahwa di meja itu pernah digelar rapat oleh Bung Karno. Rapat tersebut dihadiri dr Cipto Mangunkusumo, R.M.P. Sosrokartono, bahkan konon pernah mengajak Munawar Musso.

BACA JUGA:Seri Sang Putra Fajar (11): Merantau dan Berhemat demi Pendidikan

Di halaman belakang Ndalem Pojok, terdapat bangunan memanjang. Yakni Pondok Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia.

Pondok untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, dan semangat Pancasila kepada mereka yang ingin belajar.


RM Kusuma Hartana, pengelola situs Ndalem Pojok, Kediri, menerangkan lokasi tempat bermain Soekarno kecil di situs tersebut.-Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Di ujung halaman belakang tersebut terdapat pohon kepuh yang cukup besar. Usianya diperkirakan lebih dari seratus tahun.

BACA JUGA:Seri Sang Putra Fajar (10): Jembatan Peneleh, Jembatan Dua Hati

Kategori :