HARIAN DISWAY - Setiap tanggal 9 Juli, kita memperingati Hari Satelit Palapa Nasional. Sebuah momen penting yang sering luput dari sorotan publik, namun memiliki arti besar bagi perkembangan teknologi. Pun gaya hidup masyarakat Indonesia.
Tepat pada 9 Juli 1976, Satelit Palapa A1 resmi diluncurkan oleh PT Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) atau yang sekarang dikenal dengan PT Telkom.
Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang pertama di dunia yang memiliki dan mengoperasikan sistem satelit komunikasi sendiri.
BACA JUGA:Sejarah Hari Satelit Palapa 9 Juli 2025, SATRIA-1 Milik Indonesia Unggul di Asia
Dari situ, Satelit Palapa telah meletakkan dasar bagi revolusi digital di Indonesia. Meski keberadaannya tidak selalu terlihat secara langsung, satelit tersebut diam-diam memengaruhi banyak aspek kehidupan modern.
Berikut 5 dampak nyata gaya hidup modern yang tak lepas dari keberadaan Satelit Palapa.
Ilustrasi Penggunaan Antena Parabola masyarakat Indonesia yang tak lepas dengan pemanfaatan Satelit Palapa-tux-Pixabay
1. Streaming Film Tanpa Buffering
Di era serba digital, kegiatan menonton film melalui layanan streaming seperti Netflix, Disney+, dan YouTube sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
BACA JUGA:Wamenlu: Satelit Eropa Salah Baca, Kebun Pisang Dikira Hutan Tropis
Tapi pernahkah kita bayangkan bagaimana semua itu bisa berjalan mulus? Salah satu kuncinya adalah keberadaan satelit komunikasi. Itu yang menjaga koneksi internet tetap stabil.
Satelit Palapa berperan penting dalam membangun infrastruktur komunikasi nasional yang menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia.
Tanpanya, koneksi server dan bandwidth untuk kebutuhan streaming akan terganggu. Jadi, setiap kali kita nonton film favorit tanpa jeda buffering, di situ ada andil besar dari teknologi yang bernama Satelit Palapa.
BACA JUGA:Tiongkok Seriusi Satelit Beidou, Pilih 39 Kota untuk Uji Coba Teknologi Navigasi
2. Navigasi GPS dan Layanan Ride Sharing
Kemudahan memesan transportasi online seperti Gojek, Grab, dan layanan navigasi seperti Google Maps sebenarnya bergantung pada sistem koordinat satelit. Tanpa jaringan satelit, sinyal GPS tidak akan bisa membaca lokasi secara real time dengan akurasi tinggi.