HARIAN DISWAY – Awalnya hanyalah sebuah undangan "berlibur". Seorang perempuan muda berinisial M menerima ajakan dari seorang perwira polisi yang baru dikenalnya lewat Instagram.
Perempuan asal Jambi itu mendapat bayaran Rp 10 juta untuk satu malam di Villa Tekek, The Beach House Resort, Gili Trawangan.
BACA JUGA:Brigadir MN Tewas Diduga karena Rayu Teman Atasan, Mirip Modus Sambo?
Namun tak ada yang bisa memprediksi, malam itu akan berujung maut.
Brigadir Muhammad Nurhadi (MN), anggota Propam Polda NTB, ditemukan tak bernyawa di dasar kolam vila pada 16 April 2025.
Peristiwa itu menguak sisi kelam yang seolah tak tersentuh: dugaan pesta narkoba, prostitusi terselubung, dan kekerasan di balik seragam kepolisian.
Dua perwira yang merupakan senior Brigadir MN, yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama (IMYP) dan Ipda Haris Chandra (HC), telah di-PTDH dan menjadi tersangka bersama M.
Namun justru sosok M-lah yang menyita perhatian publik.
M, seorang lulusan SMA dan tulang punggung keluarga, tengah berada di Bali ketika pesan dari Kompol IMYP masuk ke kotak masuk Instagram-nya.
BACA JUGA:Keluarga Brigadir J Gugat Kapolri, Sri Mulyani, dan Ferdy Sambo Cs
Mereka tak pernah bertemu langsung sebelumnya. Tapi, pada 15 April, M diundang ke Gili Trawangan untuk "menemani" sang perwira. Tawaran itu disertai imbalan: Rp10 juta.
M berangkat ke Lombok naik speed boat dan dijemput langsung oleh Brigadir MN di bandara. Malamnya, pesta pribadi digelar di vila.
Dua perempuan muda, tiga polisi, dan suasana kolam yang tampak meriah oleh gelak tawa dan musik.
BACA JUGA:Majelis Hakim Tegaskan, Pembunuhan Brigadir J Diawali Cerita Karangan Putri Chandrawati