Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Tujuh Program Pengabdian di Desa Sajen: Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Karakter Jadi Fokus Utama

Selasa 22-07-2025,17:20 WIB
Oleh: Tiara Abellia Noer Devita*

Selain menyasar sektor pendidikan, mahasiswa juga melaksanakan tiga program lain yang berfokus pada kelompok rentan dan isu kesehatan masyarakat.

Pertama, Senam Lansia Sehat Bahagia. Bersama kader kesehatan desa, mahasiswa mengadakan kegiatan senam lansia, cek tekanan darah, serta sesi diskusi ringan tentang pola hidup sehat dan kesehatan mental. Program itu bertujuan meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikososial para lansia.

Kedua, Sajen Hijau Aman. Melalui aksi bersih desa, edukasi pengelolaan limbah rumah tangga, dan pemasangan lampu penerangan jalan, program itu mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat tinggal.

BACA JUGA:Jalankan Program Mangrove for Our Future, KKN 63 UINSA Hidupkan Laut Jarangan dengan 750 Bibit

BACA JUGA:Mahasiswa Untag Surabaya KKN Sukses Beri Pelatihan Daya Ingat kepada Anak-Anak Melalui Metode Mnemonik

Ketiga, Gerakan Sajen Bebas Stunting. Bersama tenaga kesehatan dan kader posyandu, mahasiswa mendukung kegiatan imunisasi, pemantauan pertumbuhan balita, serta penyuluhan gizi dan pola asuh sehat untuk ibu-ibu. Program itu menargetkan pencegahan stunting sejak dini.

Dosen pembimbing lapangan, yakni Rizki Dwi Bakhtiar Surin, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar implementasi teori akademik, tetapi juga latihan empati dan kepemimpinan. 

”Kami ingin mahasiswa terjun langsung ke masyarakat dan menjadi bagian dari solusi. Semua program ini lahir dari hasil dialog bersama warga, bukan sekadar konsep dari kampus,” ujar Rizki.

BACA JUGA:Mahasiswa Enam Negara Ikut KKN UK Petra di Mojokerto

BACA JUGA:KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Angkat Pemasaran Digital di Desa Payungrejo

Para mahasiswa menyampaikan bahwa keterlibatan mereka di Desa Sajen telah membuka wawasan baru mengenai pentingnya kolaborasi dan pengabdian sosial. 

Maftuchul Qolbi mengatakan, ”Program lingkungan kami sederhana, tapi ketika masyarakat ikut terlibat, hasilnya jauh lebih besar daripada yang kami bayangkan.”

Pihak SMK Thoriqul Ulum serta perangkat desa menyambut positif kegiatan tersebut. Mereka berharap agar program-program seperti itu dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, bahkan dikembangkan masyarakat sendiri sebagai bagian dari gerakan lokal.

Tujuh program yang dijalankan mahasiswa Untag Surabaya di Desa Sajen menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat dapat memberikan kontribusi yang luas. 

Mulai literasi hingga kesehatan, dari pembinaan siswa hingga pelayanan lansia, seluruh kegiatan itu membentuk jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan riil di lapangan.

Pengabdian semacam itu tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa, tetapi juga memperkuat peran kampus sebagai agen perubahan sosial yang berpihak pada kemajuan masyarakat akar rumput. 

Kategori :