Di sisi lain, Gus Ipul mengakui bahwa tidak semua berjalan mulus di hari-hari pertama Sekolah Rakyat dijalankan.
Menrutnya, masih ada siswa yang kesulitan tidur di asrama. Ada juga yang susah bangun pagi. Semua ini jadi tantangan awal yang harus dihadapi bersama.
BACA JUGA:Khofifah Tinjau Hari Pertama Masuk Sekolah Siswa Sekolah Rakyat di Probolinggo
BACA JUGA:Jatim Punya 12 Sekolah Rakyat, Siap Tampung 1.183 Siswa SR Senin Depan
“Kami evaluasi setiap hari. Dan kami ucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah,” ucapnya.
Memang, anak-anak di Sekolah Rakyat berasal dari latar belakang berbeda. Ada yang terbiasa tidur cepat, ada yang sulit. Ada yang mudah bangun pagi, ada yang harus dipanggil berkali-kali. Padahal, sarapan harus dilakukan bersama. Kegiatan pagi harus dimulai serentak.
Gus Ipul menyebut, kedisiplinan anak-anak di Sekolah Rakyat memang masih perlu diperkuat.
Untuk membentuk kedisiplinan, Kemensos berencana melibatkan TNI dan Polri. Tujuannya, agar anak-anak bisa terbiasa dengan rutinitas yang teratur. ”Semua dibikin supaya kebersamaan semakin kuat,” ujarnya. (*)