JAKARTA, HARIAN DISWAY – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem pada Maret 2025.
Hal itu dipandang sebagai hasil konkret dari langkah-langkah pembenahan dalam program bantuan sosial (bansos).
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengklaim capaian itu sebagai bukti bahwa strategi Presiden Prabowo dalam menanggulangi kemiskinan mulai menunjukkan dampak signifikan.
“Hari ini kita mulai merasakan buah dari strategi besar Presiden Prabowo. Langkah-langkah konkret dalam penanganan kemiskinan kini terlihat hasilnya, dan itu ditunjukkan secara data oleh BPS,” ujarnya di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta, Jum’at, 25 Juli 2025.
BACA JUGA:Penyaluran Bansos PKH Dialihkan ke Bank Himbara, Kemensos Pastikan Penyaluran tuntas Triwulan Kedua
Kemensos sudah melakukan beberapa pendekatan sistematis. Khususnya untuk program bantuan sosial (Bansos):
Pertama, melakukan perbaikan data penerima bantuan melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 4 tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Eknomi Nasional (DTSEN).
Itu untuk memastikan ketepatan data penerima manfaat, Kemensos melakukan verifikasi secara langsung ke lapangan.
Kedua, melakukan pengalihan dan penyisiran sasran, dari masyarakat menengah ke masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan. (desil 1-2)
Seperti, pengalihan 1,9 juta KPM PKH dan sembako dari desil atas ke desil bawah. Pengalihan 8,2 juta penerima PBI yang NIK-nya tidak aktif ke kelompok yang benar-benar miskin.
BACA JUGA:7 Juta Penerima Bansos Dicoret, Dialihkan ke Warga yang Lebih Layak
Selain itu dengan triwulan pertama, sebanyak lebih dari 15 juta penerima bansos berasal dari desil 1-4. Sedangkan, triwulan kedua meningkat menjadi 16 juta KPM atau naik 9,8%.
Kemudian, penerima ganda seperti PHK dan sembako, meningkat hingga 31,8%. Dari 6 juta menjadi 8 juta lebih.
Ketiga, melakukan kolaborasi lintas instansi dan pemanfaatan teknologi. Hal tersebut sesuai dengan Inpres No. 8 Tahun 2025 tentang percepatan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Kemensos juga memperkuat sistem usul-sanggah agar masyarakat ikut serta berpartisipasi dalam pemutakhiran data.