Dalam pidatonya, Bahlil turut menyoroti pencapaian lifting minyak nasional yang belum pernah menyentuh target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama lebih dari satu dekade.
“Sejak 2008 hingga 2024, kita belum pernah mencapai target lifting minyak sesuai APBN. Tahun ini perlahan mulai membaik. Realisasi lifting pada 2024 tercatat sebesar 507.000 barel per hari,” ungkapnya.
Namun, berdasarkan data real-time yang ia pantau dari kantor Kementerian ESDM, lifting minyak nasional kini mencapai 608.000 barel per hari. Meski begitu, angka tersebut belum merupakan akumulasi tahunan.
“Ini belum akumulatif, tetapi mari kita doakan. Dengan arahan dan dukungan dari Presiden Prabowo, Insyaallah lifting kita bisa sesuai target APBN,” pungkasnya.(*)
*)Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.