Diketahui, Prada Lucky merupakan anggota TNI yang baru menyelesaikan pendidikan dua bulan lalu dan ditempatkan di Batalyon Pembangunan 843, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Pada Rabu, 6 Agustus 2025, ia mengembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo setelah mengalami penganiayaan berat oleh sejumlah seniornya.
BACA JUGA:Kematian Prada Lucky di NTT, 4 Prajurit TNI Ditahan Polisi Militer
Sang ibu mengungkap bahwa putranya sempat beberapa kali mengeluh menjadi korban perundungan yang disertai kekerasan fisik.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya memar di sekujur tubuhnya, diduga akibat benturan benda tumpul.
BACA JUGA:Ibu Prada Lucky Sebut Anaknya Dianiaya 20 Prajurit TNI
Tak terima atas perlakuan yang menimpa putranya, orang tua Prada Lucky angkat bicara dan menuntut keadilan.
Sang ayah, yang juga merupakan anggota TNI, menyuarakan kemarahan dan kesedihan mendalam atas kematian anaknya.
Ia menegaskan bahwa pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar tidak ada lagi Prada Lucky berikutnya.(*)
*)Mahasiswa magang dari Prodi English for Creative Industry Universitas Kristen Petra