BACA JUGA:Perampok Brutal Mabuk Dulu sebelum Beraksi
Si anak, berbekal senter HP, masuk rumah. Ia menemukan Sunah duduk di lantai kamar bersandar di lemari, tak bergerak. Wajahnyi babak belur. Berdarah-darah. Sungguh, perbuatan kejam pelakunya.
Si anak memeluk Sunah. Pelukan erat. Sambil menangis. Kata si anak kepada Ismail, badan Sunah waktu itu masih hangat. Lalu, anak berteriak minta tolong tetangga. Tetangga lapor ke kades.
Ismail: ”Saya datang bersama Pak Sekdes dan Pak Bhabinkamtibmas. Para tetangga memanggil perawat. Si perawat datang, memeriksa Bu Sunah, dinyatakan sudah meninggal. Semua perhiasan yang biasa dipakai tidak ada. Kami telepon polisi.”
BACA JUGA:Rampok di Markas Damkar
BACA JUGA:Rampok Bunuh di Jual Beli Mobil
Kasatreskrim Polres Batu Iptu Joko Suprianto kepada wartawan mengatakan, polisi sudah dua kali melakukan olah TKP.
”Olah TKP pertama kurang maksimal karena malam hari sekitar pukul 20.00. Esoknya kami memeriksa lagi,” ujarnya.
Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu, untuk autopsi.
Joko: ”Dari keterangan saksi-saksi, memang harta perhiasan korban hilang. Dugaan sementara, kejadian ini bermotif perampokan. Di TKP tim kami menemukan sandal yang bukan milik korban. Diduga sandal itu milik pelaku. Masih kami periksa.”
BACA JUGA:Risiko Sopir Taksi Online, Dirampok dan Dibunuh
BACA JUGA:Saat Perampok Minimarket Ditembak Mati
Polisi sudah memeriksa rekaman CCTV milik desa. Dari lima titik yang mengarah ke jalan sampai jalan ke arah rumah korban. Sampai Senin malam, 18 Agustus 2025, polisi belum memastikan calon pelaku.
Dari kronologi itu, pelakunya berpengalaman. Anak korban mengatakan ke Ismail, pada Jumat, 15 Agustus 2025, sekitar pukul 19.00, tubuh Sunah masih hangat. Jika itu benar, berarti belum empat jam Sunah meninggal. Atau, setelah pukul 15.00.
Pada jam tersebut di lingkungan rumah Sunah ramai warga. Rumah-rumah di situ rapat-padat. Apalagi, ada aneka lomba perayaan HUT Ke-80 RI. Banyak orang berseliweran di depan rumah itu. Kok, mereka tidak mendengar teriakan korban?
Pelaku memilih Sunah sebagai korban karena dia target empuk (perempuan tua) dan diperkirakan berharta (biasa mengenakan aneka perhiasan emas). Perampok selalu menganalisis calon korban. Tidak asal. Perampok juga berkalkulasi antara hasil dibanding risiko.