Perampokan dan Pembunuhan di Pujon, Malang: Pelajari Taktik Perampok

Selasa 19-08-2025,13:27 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Sudah tiga hari kasus perampokan dan pembunuhan di Pujon, Malang, Jatim, belum terungkap. Sunah, 75, tinggal sendirian Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul. Dia biasa mengenakan perhiasan emas: kalung, anting, gelang, dan cincin. Dia ditemukan tewas dengan luka tusuk di dada dan lebam-lebam di kepala. Semua perhiasan raib.

POLISI menduga itu perampokan. Sebab, semua perhiasan emas raib. Tim polisi sudah melakukan dua kali olah TKP. Juga, memeriksa para saksi serta memeriksa rekaman CCTV milik desa di lima titik yang mengarah ke rumah korban. Hasilnya nihil.

Waktu perampokan diperkirakan terjadi pada Kamis larut malam, 14 Agustus 2025, sampai Jumat malam, 15 Agustus 2025. Sebab, pada Kamis, Sunah menghadiri acara tahlilan di desa dan pulang tengah malam. 

BACA JUGA:Demi Honda CR-V, Pemuda Tega Habisi Tante dengan Sadis: Perampok Umumnya Membunuh

BACA JUGA:Polisi Berhasil Bekuk Buron Perampok-Pembunuh Sadis

Jenazah Sunah ditemukan kali pertama oleh anaknyi, Jumat, 15 Agustus 2025, sekitar pukul 19.00 WIB. 

Kades Pujon Kidul Muhammad Ismail Mahfudz, kepada wartawan, Sabtu, 16 Agustus 2025, menceritakan, ia diberi tahu anak korban terkait penemuan jenazah Sunah itu pada Jumat malam, 15 Agustus 2025. Kronologi demikian:

”Ibu Sunah tinggal sendirian di RT 8/RW 4. Anaknya bersama keluarga tinggal tak jauh dari situ, di RT 19/RW 4. Hampir setiap hari ibu dan anak itu selalu ketemu.”

Kamis malam, 14 Agustus 2025, Sunah mengikuti acara tahlilan di rumah warga desa tersebut. Dia pulang malam. Esok paginya para tetangga tidak melihat Sunah keluar rumah. Pintu-jendela rumah tertutup. 

BACA JUGA:Perampok Berpistol Dilawan

BACA JUGA:Bila Cewek Merampok Driver Taksi Online

Biasanya pagi-pagi jendela kaca depan dan samping terbuka. Jendela-jendela itu model bukaan bawah.

Rumah Sunah mencolok. Paling bagus di antara tetangga. Sebagian dinding keramik hijau. Ada lima pilar kuning. Tanpa pagar halaman. Teras keramik selebar sekitar 3 meter, langsung jalan umum selebar sekitar 4 meter. Lokasi rumah di-hook. Karena itu, rumah tersebut terpantau siapa pun yang lewat jalan itu.

Ismail: ”Anaknya Bu Sunah mengatakan, Jumat sore ia mencari ibunya. Sekitar pukul 19.00 ia melihat pintu-jendela rumah ibunya tertutup, terkunci. Lampu dalam dan teras mati. Ia curiga. Ia mengetuk pintu, tak ada jawaban. Maka, ia mencongkel jendela.”

BACA JUGA:Korban Perampokan dan Pembunuhan di Situasi yang Salah

Kategori :