Status KLB Ditetapkan, Campak Renggut 17 Nyawa Anak di Sumenep

Sabtu 23-08-2025,14:49 WIB
Reporter : Hana Try Hestina Br Ginting
Editor : Taufiqur Rahman

Selain melaksanakan imunisasi, tenaga kesehatan Sumenep juga menuatkan imunisasi rutin dan melengkapi status imunisasi anak-anak yang belum lengkap.

Pemberian vitamin A juga dilakukan untuk mengurangi risiko penularan berat, sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kewaspadaan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I), khususnya campak.

Dinas Kesehatan Sumenep juga melakukan kegiatan surveilans dan pemetaan terhadap kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terkena campak.

Bayi, ibu hamil, anak malnutrisi, dan anak dengan penyakit berat menjadi prioritas utama.

Aji juga mengatakan Kemenkes telah meminta Dinkes Kabupaten Sumenep untuk melaporkan setiap kasus dengan gejala demam dan ruam maculopapular ke istem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) agar dapat dilakukan pemantauan terhadap penyebarannya.

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah mengirimkan lebih dari 9.825 botol vaksin Measles and Rubella (MR) dari Kementerian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Sumenep untuk mendukung berjalannya Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal.


Vaksin campak rubella yang tersedia di Posyandu merupakan langkah penting untuk melindungi anak dari risiko penyakit campak yang dapat menyebabkan komplikasi serius sehingga memastikan imunisasi lengkap sejak dini sangat penting bagi kesehatan anak. --Freepik

Selain itu, digelar juga pertemuan koordinasi lintas daerah Madura Raya dan Surabaya Raya untuk menghasilkan dokumen kesepakatan penanggulanan KLB PD3I untuk mencegah perluasan campak ke daerah lain.

BACA JUGA:Pekan Imunisasi Polio Masih Menuai Penolakan, Kemenkes Pastikan Aman Untuk Anak

BACA JUGA:Cegah Penyakit Menular pada Anak, Siswa SD-SMP di Surabaya Dapat Imunisasi Gratis

Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat agar segera melengkapi imunisasi pada anak, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencukupi kebutuhan gizi dan cairan pada anak, serta membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila menderita gejala campak.

Bagi anak yang terkena sakit, dianjurkan untuk melakukan isolasi sementara agar tidak menular ke lingkuan sekitarnya.

Selain itu, Kemenkes juga meminta masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap hoaks mengenai imunisasi, dan selalu merujuk ke informasi resmi dari pemerintah maupun tenaga kesehatan.

*)Mahasiswa magang dari prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura|

Kategori :