Jumat malam 8 Agustus 2025, terpantau kamera CCTV, Putri dan Alvian masuk kamar kos Putri pukul 20.00 WIB.
Sabtu, 9 Agustus 2025, sekitar pukul 04.00 WIB, Alvian keluar dari kamar kos. Ia pergi naik motor. Ia balik masuk kamar lagi pukul 05.30. Lalu, keluar lagi pukul 08.00.
Beberapa saat setelah Alvian keluar dari kos itu, warga melihat kamar kos Putri berasap. Lama-lama asap kian tebal dan diyakini sebagai kebakaran. Warga mendobrak kamar, menemukan kepala Putri sudah gosong terbakar.
Minggu, 10 Agustus 2025, polisi mengamankan barang bukti di TKP. Antara lain, pakaian dinas Polri milik Alvian. Polisi memeriksa para saksi, juga rekaman CCTV. Dipastikan, Alvian orang terakhir sebelum Putri ditemukan meninggal. Alvian berstatus tersangka pembunuhan Putri.
Kamis, 14 Agustus 2025, sidang etik di Polda Jabar. Alvian dipecat. Juga, status DPO (daftar pencarian orang) alias buron diterbitkan.
Polisi sempat melacak Alvian yang bersembunyi di Sukabumi. Namun, polisi terlambat tiba di tempat persembunyian Alvian. Ia sudah kabur.
Sabtu, 23 Agustus 2025, Alvian dikepung tim polisi bersenjata di sebuah saung di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Alvian ditangkap tanpa perlawanan.
Toni: ”Sehari sebelum korban ditemukan meninggal, terbukti di transaksi perbankan, korban mentransfer Rp32 juta ke rekening tersangka. Jadi, itulah motifnya. Uang.”
Belum diungkap polisi, apakah transfer Rp32 juta itu sebelum atau sesudah Putri tewas dibunuh. Sehari sebelum Putri ditemukan tewas adalah Jumat, 8 Agustus 2025. Berdasar keterangan Toni yang merujuk rekaman CCTV, pada Jumat, 8 Agustus 2025, sekitar pukul 20.00, Putri dan Alvian masuk kamar kos Putri.
Apakah Putri dibunuh Alvian pada malam itu, kemudian Alvian menguras rekening bank Putri dengan cara mentransfer Rp32 juta ke rekening pribadinya?
Ataukah, korban saat masih hidup dipaksa pelaku mentransfer, kemudian korban dibunuh pelaku pada dini hari, Sabtu, 9 Agustus 2025? Belum dipastikan.
Namun, bisa ditafsirkan bahwa tersangka selain menginginkan hubungan seks dari kekasihnya (ditandai dengan mereka masuk kamar bersama), sekaligus uang (transfer Rp32 juta).
Hubungan asmara model begitu disebut pemerasan emosi. Satu pihak memeras emosi pihak lainnya, baik dalam bentuk pengendalian perilaku maupun pemerasan uang.
Dikutip dari Verywell Mind, 15 November 2023, berjudul How to Recognize Emotional Blackmail and Protect Yourself, karya Sanjana Gupta, diungkap tentang emotional blackmail.
Dibuka dengan kalimat begini:
”Kita semua punya satu orang dalam hidup yang selalu menekan kita. Kamu tahu siapa ia? Ia adalah ahlinya yang membuat kita merasa selalu bersalah. Ia tidak pernah mendukung pilihan kita.”