Proses pembakaran sampah menjadi energi (WTE), dilakukan dengan membawa semua sampah yang tidak dapat didaur ulang ke fasilitas pembakaran. Sampah-sampah ini akan dibakar di dalam tempat pembakaran dengan suhu sekitar 850-1000 derajat celcius.
Uap yang dihasilkan oleh pembakaran tersebut, kemudian dikelola menjadi energi listrik. Sedangkan, abu pembakaran akan dibuang ke daratan Semakau untuk diolah lagi.
Kelima negara ini, secara garis besar tidak hanya memiliki program yang efisien untuk pengelolaan sampah, tetapi juga memiliki masyarakat dengan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan.
BACA JUGA: Hari Bumi dan Impor Sampah
Sehingga dalam penerapannya, mendapatkan respon yang positif untuk bersama-sama berperan aktif menjaga lingkungan. (*)
*) Mahasiswa Magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya.