“insiden yang tidak menguntungkan” dan berisiko merusak proses diplomasi yang sedang berjalan.
Serangan di Doha menambah kompleksitas situasi konflik Gaza yang masih berlangsung.
Israel tetap berkomitmen menghancurkan kepemimpinan Hamas, sementara kelompok itu berjanji akan terus melakukan perlawanan.
Ketegangan ini memunculkan kekhawatiran baru di kawasan, terutama menyangkut kedaulatan Qatar serta stabilitas perundingan gencatan senjata yang rapuh.
Dengan ancaman terbaru dari Israel, prospek perdamaian semakin suram. Baik Israel maupun Hamas sama-sama menunjukkan sikap keras, sementara mediator internasional menghadapi tantangan berat untuk mendorong de-eskalasi.(*)
*)Mahasiswa Magang Prodi English for Business and Professional Communication Politeknik Negeri Malang