Furniture minimalis--
Seiring waktu, Scandinavian style mulai dipadukan dengan gaya modern lainnya. Seperti minimalis dan industrial.
Misalnya, penggunaan material logam hitam untuk lampu atau meja, yang berpadu harmonis dengan kayu berwarna terang. Hasilnya adalah tampilan interior yang simpel, elegan, sekaligus modern.
BACA JUGA:Fashion Meets Home Decor: Saat Gaya dan Selera Jadi Karakter
Banyak desainer interior juga menambahkan elemen hijau. Seperti tanaman hias untuk menciptakan nuansa segar. Elemen itu tidak hanya mempercantik ruangan. Tetapi juga meningkatkan kualitas udara di dalam rumah.
Alasan Scandinavian Style Populer di Indonesia
Menjaga rumah tetap rapi dengan menerapkan gaya hidup minimalis bukan hanya membuat rumah terasa lebih luas dan menciptakan suasana yang tenang dan bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. --Freepik
Meskipun berasal dari Eropa Utara, gaya Scandinavian ternyata sangat cocok dengan iklim tropis Indonesia.
Desain yang mengutamakan sirkulasi udara, cahaya alami, dan material ramah lingkungan membuat gaya itu diminati masyarakat perkotaan.
BACA JUGA:7 Kiat Memiliki Rumah Bergaya Wabi-Sabi, Usung Keindahan dalam Kesederhanaan
Selain itu, tampilannya yang sederhana membuat Scandinavian style mudah dipadukan dengan selera lokal. Misalnya dengan menambahkan anyaman rotan atau batik sebagai aksen dekorasi.
Tren itu juga didukung oleh meningkatnya minat generasi muda terhadap desain rumah yang praktis, Instagramable, dan nyaman untuk bekerja dari rumah.
Dengan konsep yang clean dan rapi, Scandinavian style memberikan latar belakang ruangan yang fotogenik untuk berbagai aktivitas. Termasuk bekerja, belajar, maupun sekadar bersantai.
BACA JUGA:Home as Healing Space, Rumah sebagai Tempat Pemulihan Diri
Scandinavian style adalah pilihan tepat bagi siapa saja yang menginginkan rumah dengan desain sederhana, elegan, dan fungsional.
Dengan memadukan warna netral, furnitur minimalis, serta pencahayaan alami, gaya itu mampu menghadirkan kenyamanan maksimal dalam kesederhanaan. Tidak heran, tren interior itu semakin populer dan diprediksi akan terus diminati. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra indonesia, Universitas Negeri Surabaya