BACA JUGA:Tim SAR Temukan 36 Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny
Menurut Abdul Muhari, tim tidak ingin gegabah melakukan pembersihan karena posisi bangunan lama tampak miring. Untuk menghindari keruntuhan lanjutan, konsultan ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) didatangkan untuk memberikan rekomendasi teknis.
Tim SAR diminta membangun penahan bangunan lama sebelum melanjutkan pemotongan struktur yang tersisa. Langkah ini diambil agar evakuasi dapat berlangsung aman tanpa merusak bagian gedung lain.
BACA JUGA:Korban Tewas Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 36 Orang, 27 Masih Dicari
Fokus utama petugas saat ini adalah melanjutkan evakuasi di sektor selatan untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan. “Segenap tim di lapangan terus berupaya semaksimal mungkin agar operasi SAR dan pembersihan berjalan tanpa menimbulkan masalah baru,” pungkas Abdul Muhari.
Gedung tiga lantai Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin sore 29 September 2025, saat itu ratusan santri sedang melaksanakan Salat Asar berjemaah. Dugaan sementara, struktur bangunan tidak mampu menahan beban tambahan ketika hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.(*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya