BACA JUGA:Risiko Sopir Taksi Online, Dirampok dan Dibunuh
Dalam pembicaraan singkat, Dede mengatakan ke Nindya, ia merasa cocok dengan mobil itu, termasuk harganya. Ia mengatakan saat itu tidak membawa uang. Ia janji mendatangi Nindya lagi untuk pembayaran pada esok pagi setelah subuh. Ia minta semua surat disiapkan.
Nindya senang. Sampai-sampai, dia memesankan ojek online buat Dede pulang. Tujuan Dede ke Simpang Tropi Mart, Talang Bakung. Setiba di tujuan, Dede masuk ke tempat persewaan PlayStation (PS). Ia main PS di situ untuk menunggu pagi hari.
Belum pagi, ia sudah bosan main PS. Lantas, ia meninggalkan PS menuju kawasan Kenali. Ia menunggu pagi di dekat masjid di situ. Saat subuh, ia ikut salat berjamaah di masjid tersebut.
BACA JUGA:Sopir Taksi Online Dibunuh-Dirampok: Bagai Ulo Marani Gepuk
BACA JUGA:Modus Lama Perampok Nasabah Bank
Usai salat, ia minta tolong salah seorang jamaah yang punya HP untuk dipesankan ojek online ke rumah Nindya. Dengan begitu, tidak ada jejaknya pesan ojol.
Sementara itu, Nindya di rumahnyi sudah menyiapkan semua surat mobil. Juga, memindahkan mobil dari garasi ke halaman depan supaya gampang dibawa calon pembeli.
Kamis, 2 Oktober 2025, sekitar pukul 05.30, Dede tiba di rumah Nindya. Mereka bertemu di ruang tamu. Dede membawa tas yang ia bawa kemarin ke situ. Setelah mengamati mobil, Dede meminta kunci kontak. Katanya, hendak test drive. Nindya spontan menolak.
Nindya jalan masuk ke kamar. Mungkin dia akan menelepon suami. Dede menemukan sebatang kayu di depan rumah. Ia mengambilnya. Lantas, ia mengikuti Nindya masuk kamar.
Di dalam kamar itulah tragedi terjadi. Dede menghajar kepala Nindya dengan kayu. Bertubi-tubi. Sampai Nindya roboh berdarah-darah. HP korban diambil pelaku.
Dede mengambil BPKB mobil yang sudah disiapkan Nindya, kemudian membawa Pajero itu meninggalkan rumah.
Tiba di kawasan belakang Bandara Sultan Thaha, tepatnya di dekat RS Medika, Dede menghentikan mobil. Ia mengganti pelat nomor mobil dengan pelat yang ia bawa di tas. Nomor berubah jadi B 2682 SJH.
Setelahnya, mobil masuk tol menuju arah Palembang, Sumatera Selatan.
Sekitar pukul 07.30 hari itu di rumah Nindya, pembantu rumah tangga bernama Aslamah, 45, tiba. Dia menemukan majikannyi berdarah-darah di kamar. Dia berteriak minta tolong tetangga. Dalam kondisi masih hidup, Nindya dilarikan ke RS Siloam, Jambi. Dia meninggal di perjalanan.
Jejak Dede terpantau polisi melalui CCTV jalan tol. Juga, melalui komunikasi Facebook dengan korban. Dede menggunakan nama samaran ”Sultan Mah Bebas”. Dari situ polisi mendalami jejak pelaku.