PKUIH menjadi bagian penting dari gelombang itu. Dengan fasilitas bertaraf internasional, layanan multibahasa, dan sistem digital terintegrasi, rumah sakit itu menjembatani kebutuhan pasien asing yang ingin perawatan cepat dan berkualitas tinggi di Tiongkok.
Bagi Tiongkok, kehadiran PKUIH bukan hanya proyek medis, tapi simbol transformasi. Selama puluhan tahun, banyak warga negara itu berobat ke luar negeri. Ke Jepang, Singapura, atau Amerika Serikat.
Kini, arusnya mulai berbalik. Dokter-dokter top dari luar negeri justru datang ke Tiongkok untuk riset, konsultasi, dan kolaborasi. PKUIH pun punya sejumlah dokter dari luar negeri. ’’Kami juga terbuka untuk kerja sama di bidang pendidikan kesehatan,’’ kata Liu Qiang, dokter sekaligus dosen dengan pengalaman sekitar dua dekade tersebut.
Selepas tur, kami meninggalkan gedung utama yang tampak seperti hotel bintang lima. Pepohonan terlihat bergoyang diterpa angin musim gugur plus hujan yang membuat tubuh menggigil. ’’
Dari kejauhan, tampak Boya Pagoda, simbol keilmuan Peking University yang sudah berusia seabad. Ia seperti mengingatkan bahwa kemajuan sains, nilai kemanusiaan serta budaya tetap berjalan beriringan.
Tiongkok memang serius membangun reputasinya sebagai tujuan wisata medis global. Dan Peking University International Hospital menjadi salah satu wajah paling nyata dari ambisi itu: rumah sakit rasa hotel yang memadukan sains, keramahan, dan semangat besar. (*/bersambung)