Menyimak pengakuan tersangka pemerkosa-pembunuh Dina Oktaviani, 21, Anda tahu pikiran penjahat, walau itu belum tentu jujur. Tersangka Heryanto, 34: ”Awalnya saya gak niat, tapi faktor ekonomi, saya tergiur perhiasan yang dia pakai, maka saya lakukan (membunuh).” Perhiasan dimaksud adalah anting, kalung, cincin.
BERAPA nilai perhiasan emas itu? ”Sudah saya jual semua, dapat Rp4 juta,” jawab Heryanto kepada polisi penyidik yang direkam video dan beredar di medsos.
Juga, ada sebuah motor milik korban, Honda Stylo, yang disembunyikan Heryanto di sebuah rumah kosong di dekat rumahnya, TKP pemerkosaan dan pembunuhan Dina. ”Motor belum sempat saya jual,” ujarnya.
Ada lagi, sebuah tas milik Dina. Ketika Dina sudah dibunuh, Heryanto membuka tas itu. ”Isinya cuma kertas-kertas,” kata Heryanto.
BACA JUGA:Pemerkosa-Pembunuh Gadis Pegawai Alfamart Ditangkap: Pelaku Cermati Korban
BACA JUGA:Pembunuh dengan Skizofrenia Paranoid Bebas Hukum: Bahaya Laten Itu Meledak
Kertas itu aneka data terkait pekerjaan Dina sebagai kasir toko Alfamart rest area Km 75 tol Cipularang, Purwakarta, Jabar. Heryanto tahu itu. Sebab, ia atasan kerja Dina. Heryanto kepala toko tersebut.
Pendapatan finansial Heryanto dari kejahatan itu Rp4 juta ditambah motor Stylo bekas. Harga di pasaran motor itu jika dilengkapi BPKB dan STNK sekitar Rp20 juta. Tapi, jika bodong (tanpa BPKB) begitu, sekitar Rp4 juta. Maka, potensi hasil Heryanto Rp8 jutaan.
Nilai itu kira-kira setara dengan sebulan gaji Heryanto sebagai kepala toko Alfamart. Itu jika pengakuannya jujur soal ”faktor ekonomi”.
Mengapa ia memerkosa Dina? Dijawab Heryanto singkat, ”Saya terangsang.” Ketika diperkosa, Dina masih hidup, tapi pingsan akibat dicekik Heryanto. Setelah pemerkosaan selesai, Dina masih bergerak dan dicekik pelaku hingga tak bergerak lagi.
BACA JUGA:Pembunuhan Pria di Cilincing Diungkap Polisi: Mati karena Berebut Cewek
BACA JUGA:Perampokan dan Pembunuhan di Pujon, Malang: Pelajari Taktik Perampok
Kejahatan itu dilakukan Heryanto di rumahnya di Kampung Pasir Oa, Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Purwakarta. Rumah tersebut berjauhan dengan rumah tetangga. Pun, saat kejahatan berlangsung, istri dan anak Heryanto tidak di rumah.
Mundur ke beberapa hari sebelum pembunuhan, Heryanto menceritakan latar belakangnya, begini:
”Jauh-jauh hari dia (Dina) cerita ke saya, ’Pak, saya pacaran sama seorang cowok, tapi ia udah enggak ada rasa lagi sama saya.’ Ya… intinya supaya si cowok mau lagi kepada dia. Kalau enggak pun, dia pengin diobati supaya bisa lupakan si cowok, gak ada rasa lagi.”