Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (75): Liangshan, Laboratorium Pengentasan Kemiskinan

Kamis 06-11-2025,16:23 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Di daerah baru ini, ekonomi kecil tumbuh dari bawah. Ada ladang herbal, peternakan lebah, hingga toko-toko kecil di pinggir jalan utama. Desa Sanhe yang dulu dikenal karena rumah lempung, kini menjadi contoh. Sejumlah media di Tiongkok menulis, pendapatan per kapita warganya sudah melampaui 18 ribu yuan. Meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dibanding sebelum kampanye pengentasan kemiskinan.

BACA JUGA:ITCC Lepas 250 Calon Mahasiswa ke Tiongkok, Gelar Sharing Session Knowledge is Power Bersama Dahlan Iskan

BACA JUGA:Pelepasan 250 Mahasiswa ITCC Diiringi Kesenian Khas Dayak dan Peluncuran Kompetisi Bahasa Mandarin

Liangshan juga mendapat dukungan dari luar. Guangdong, provinsi maju di pesisir selatan, menjadi “provinsi pendamping” dalam program kerja sama Timur-Barat. Bantuan itu tidak hanya berupa dana, tapi juga tenaga teknis, pelatih, dan investasi swasta.

Foshan, salah satu kota industri di Guangdong, mengucurkan enam juta yuan untuk pengembangan tanaman herbal dan empat ribu kotak lebah. Sementara perusahaan real estate Country Garden membangun pusat pendidikan dan wisata budaya dengan investasi 9,8 juta yuan.

Model itu menandai babak baru dalam cara negara membangun pedesaan. Bukan sekadar menghapus kemiskinan, tetapi menciptakan struktur ekonomi baru yang mandiri.

Liangshan mempraktikkan sistem pembangunan lintas wilayah: provinsi kaya membantu daerah tertinggal, sementara pemerintah pusat menjaga agar manfaatnya tersebar merata. Sesuai dengan program Membangun Daerah Barat.

BACA JUGA:Tiongkok Targetkan Pasar Domestik Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi

BACA JUGA:Disway Business Adventurer to Shanghai-Hangzhou (3): Dari Tangis Menjadi Wahaha

Dalam data yang disampaikan Prof. Wang, antara 2013 dan 2020 lebih dari 100 juta warga pedesaan di seluruh Tiongkok keluar dari garis kemiskinan. Di Liangshan sendiri, 1,05 juta orang kini tercatat hidup di atas ambang sejahtera. Sebanyak 11 kabupaten dan 2.072 desa dihapus dari daftar wilayah miskin.

Namun, seperti disampaikan dalam kuliah yang sama, penghapusan kemiskinan bukanlah garis akhir. Sejak 2021, pemerintah beralih ke fase baru yang disebut rural revitalization. Jika tahap pertama bertujuan “membawa orang keluar dari kemiskinan”, maka tahap kedua berfokus “membawa kehidupan kembali ke desa.” Jangan semua orang menuju kota. Bahkan, orang kota harus rela kembali membangun desa.

Di Liangshan, itu berarti membangun sistem yang lebih kompleks. Industri pedesaan yang produktif, sumber daya manusia yang terdidik, dan tata kelola desa yang efisien. Jalan beton adalah salah satunya. Yang lebih penting adalah memastikan jalan itu membawa hasil panen ke pasar, dan anak-anak ke sekolah.

Salah satu penerima manfaat itu adalah Jihao Yeqiu, petani yang sempat dikunjungi Presiden Xi Jinping saat Imlek 2018. Anak-anaknya tak perlu lagi melewati jalan setapak menuju sekolah. 

BACA JUGA:Harapan Baru Penyeimbang Dunia di KTT Shanghai Cooperation Organization di Tianjin

BACA JUGA:Harta Seni Tiongkok yang Hilang Akhirnya Kembali, Koleksi Lukisan dan Kaligrafi Langka Dipamerkan di Shanghai Museum

Kini Liangshan tidak lagi identik dengan kemiskinan. Ia menjadi etalase transformasi. Dan etalase itu ditampilkan secara cantik kepada jurnalis peserta program China International Press Communication Center (CIPCC), 23 Oktober 2025.

Kategori :