Surabaya Selatan Rawan Tergenang, Pemkot Pacu Kebut Pembangunan Pompa Menanggal hingga Karah

Jumat 07-11-2025,12:29 WIB
Reporter : Edi Susilo
Editor : Salman Muhiddin

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota Surabaya sedang menggeber pembangunan rumah pompa dan saluran air di kawasan selatan. Tujuannya satu: mencegah banjir saat musim hujan tiba.

Saat ini, ada lima rumah pompa yang menjadi fokus utama. Lokasinya di Menanggal, Ahmad Yani, Ketintang Madya, Karah, dan Rungkut Menanggal. Semua titik itu masuk kategori rawan banjir.

“Tahun ini kami fokuskan di wilayah selatan,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, dalam konferensi pers.

Syamsul mengakui pembangunan beberapa rumah pompa memang molor dari jadwal semula. Tapi dia menjamin seluruh proyek akan rampung akhir November ini.

BACA JUGA:Emil Dardak Tegaskan Pemerintah Hadir Tangani Motor Brebet, Imbau Tetap Gunakan Pertalite

BACA JUGA:Dua Pekan Perburuan di Surabaya Utara: Polisi Tuntaskan 46 Kasus, 54 Pelaku Tersungkur

“Per akhir Oktober lalu, progres sudah mencapai 70 persen. Sisanya, 20 persen selesai akhir November dan 10 persen terakhir tuntas Desember,” ujarnya.

Selain membangun infrastruktur baru, Pemkot Surabaya juga mengerahkan Tim Satgas Pasukan Merah. Mereka sudah melakukan pengerukan saluran sebelum hujan datang. Sampah dan sedimen yang menyumbat saluran dibersihkan agar daya tampung air tidak berkurang.

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga juga rutin memelihara pompa air dan pintu air. Ini untuk memastikan semua perangkat siap beroperasi maksimal saat cuaca ekstrem melanda.

Sementara itu, Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, menyatakan Jawa Timur kini sudah memasuki musim hujan. Di Surabaya, curah hujan dalam sepekan terakhir bervariasi—dari intensitas sedang hingga lebat, terutama siang dan malam hari.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Kejar Target Penyelesaian Drainase Sebelum Puncak Hujan 2026

BACA JUGA:Parade Juang Surabaya 2025: Bukan Sekadar Hiburan, Tapi Wadah Mengenang Pahlawan dan Belajar Sejarah

Ady menyebut dua faktor utama penyebab hujan deras: Muson Barat dan Madden Julian Oscillation (MJO). Muson Barat membawa angin yang memasok uap air dalam jumlah besar dari Samudera Hindia ke atmosfer Jawa Timur.

“Faktor dominannya Muson Barat,” tegasnya.

Dengan langkah antisipasi infrastruktur dan pemantauan cuaca yang ketat, Pemkot Surabaya berharap banjir tahun ini bisa ditekan semaksimal mungkin. (*)

Kategori :