HARIAN DISWAY - Sekretaris Perang Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengumumkan peluncuran operasi militer Southern Spear. Hal tersebut diumumkan Hegseth pada Kamis, 13 November 2025.
Pengumuman operasi militer ini dilakukan di tengah upaya AS yang terus menerus menumpuk kekuatan militer di wilayah Karibia dan di perairan lepas pantai Amerika Latin. AS juga terlibat ketegangan dengan Venezuela beberapa minggu terakhir.
"Hari ini, saya mengumumkan Operasi SOUTHERN SPEAR, misi ini mempertahankan Tanah Air kita, mengusir teroris narkotika dari Belahan Bumi kita, dan mengamankan Tanah Air kita dari narkoba yang membunuh rakyat kita," ujar Hegseth dalam sebuah unggahan di X.
Unggahan Hegseth tidak memberikan rincian tentang tindakan macam apa yang akan dilakukan, seperti apa bentuk operasi tersebut, atau apa bedanya dengan operasi-operasi militer AS yang sudah dilakukan di Karibia sejauh ini.
BACA JUGA:Donald Trump Akhiri Shutdown Terpanjang dalam Sejarah Pemerintahan Amerika Serikat
BACA JUGA:Amerika Serikat Tingkatkan Armada Perang di Karibia, Venezuela Siaga Penuh
Pemerintahan Presiden Donald Trump memang sedang gencar meningkatkan kampanye militer di Karibia dan Pasifik timur dengan alasan "memerangi narkoba". Sebelumnya, militer AS sempat meledakkan sejumlah perahu yang mereka tuduh tengah membawa narkoba dan berusaha masuk wilayah AS.
AS sendiri telah menyiagakan pasukan yang cukup besar. Bahkan satu armada yang dipimpin kapal induk Gerald R. Ford. Kedatangan kapal induk tersebut menambah penumpukan pasukan AS yang mencakup angkatan laut, dan angkatan udara dalam operasi besar-besaran di perairan Karabia.
Mendengar kabar tersebut pada hari Selasa, 11 November 2025 Venezuela mengerahkan militer besar-besaran sekitar 200.000 tentara di seluruh negeri untuk merespon meningkatnya kehadiran angkatan laut AS di lepas pantainya.
Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez mengatakan Selasa malam bahwa pengerahan militer AS di Karibia merupakan "serangan vulgar terhadap kedaulatan dan perdamaian" tidak hanya Venezuela, tetapi seluruh kawasan.
BACA JUGA:Iran Percepat Produksi Rudal, Targetkan 2.000 Peluncuran Sekaligus Hadapi Israel
Juru bicara Pentagon Ketika dimintai keterangan mengenai inti dari Operasi Southern Spear hanya merespon dengan permintaan untuk merujuk ke postingan Hegseth di X tersebut.
Dari data militer sejak awal September, pasukan AS di perairan Karibia telah melakukan serangan terhadap sekitar 20 kapal dan menewaskan sedikitnya 76 orang.
Militer AS melakukan serangan ke-20 pada awal minggu ini terhadap kapal-kapal di Karibia dan Pasifik, dan telah menewaskan empat orang yang diklaim merupakan penyelundup narkoba.
Tetapi sejauh ini pemerintahan AS belum memberikan bukti maupun pembenaran hukum atas serangan mematikan yang telah dilancarkan sejak awal September tersebut.(*)