Trauma adalah cara otak bertahan dan melindungi diri dari kemungkinan ancaman serupa.
Apa itu Paranoia?
Paranoia berbeda jauh dari trauma. Menurut Healthline, paranoia adalah proses berpikir yang menyebabkan penderita memiliki kecurigaan atau ketidakpercayaan yang tidak masuk akal terhadap orang lain.
BACA JUGA: Creative Expression, Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental di Era Modern
BACA JUGA: Memahami Mental Block: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Paranoia tidak selalu muncul akibat pengalaman traumatis, tapi bisa jadi adalah bagian dari gangguan mental tertentu, misalnya gangguan kepribadian paranoid atau gangguan psikotik.
Orang yang mengalami paranoia cenderung selalu merasa diawasi, dibicarakan, atau diincar.
Perbedaan Utama Trauma dan Paranoia
PARANOIA muncul dari pikiran atau keyakinan tanpa dasar yang nyata. -Martin dm-Istock
Perbedaan yang paling jelas terletak pada sumber dan cara kerjanya. Trauma berasal dari pengalaman yang benar-benar terjadi, sementara paranoia muncul dari pikiran atau keyakinan tanpa dasar yang nyata.
BACA JUGA: Pentingnya Edukasi Kesehatan Mental di Sekolah dan Kampus
BACA JUGA: Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental dan Fisik
Orang dengan trauma cenderung menghindari pemicu yang mengingatkan pada kejadian buruk, sedangkan orang dengan paranoia menghindari orang atau situasi karena merasa ada ancaman tersembunyi.
Trauma sering menciptakan ketakutan yang bersifat defensif, yakni bertujuan untuk menjaga diri dari pengalaman serupa.
Paranoia menciptakan ketakutan spekulatif yang berpusat pada dugaan buruk terhadap lingkungan. Meski gejalanya sama-sama berat, tapi cara penanganannya berbeda.
Kapan Harus Mencari Bantuan?