Fenomena Sharenting, Jejak Digital Anak dan Batas Etis Orang Tua

Senin 24-11-2025,06:33 WIB
Oleh: Cysakaren Diva Pratiwi*

Tindakan yang tampak sederhana, seperti mengunggah satu momen masa kecil, dapat membentuk jejak panjang yang terus mengikuti seorang anak bahkan sebelum ia memahami arti dunia daring. 

Di tengah laju teknologi yang kian cepat, muncul pertanyaan yang seharusnya tidak diabaikan: siapa yang berhak menentukan wajah masa kecil seseorang? 

Selama jejak digital lebih cepat tercipta daripada kemampuan anak untuk menyuarakan pilihan, tanggung jawab membatasi paparan bukan sekadar sikap hati-hati, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap hak untuk tumbuh tanpa beban representasi yang tidak dipilihnya. 

Di titik itulah sharenting menjadi lebih dari sekadar tren, tetapi juga menjadi cermin tentang bagaimana generasi hari ini memperlakukan masa depan yang belum sempat berbicara. (*) 

*) Cysakaren Diva Pratiwi adalah mahasiswa magister kajian sastra dan budaya, Universitas Airlangga.

 

Kategori :