Khofifah menyebut kedua inovasi itu sebagai gambaran sederhana bagaimana pemerintah daerah bisa bergerak lebih dekat dengan publik. “Ini tentang keberanian, kreativitas, dan komitmen menghadirkan layanan yang benar-benar terasa manfaatnya,” ucapnyi.
BACA JUGA:Gerakan Inseminasi Massal di Jatim, Khofifah Yakin Swasembada Daging Tercapai 2029
Wakil Menteri Dalam Negeri Akhmad Wiyagus menambahkan IGA 2025 digelar di tengah kondisi pengurangan Dana Transfer ke Daerah (TKD). Inovasi menjadi kunci efisiensi anggaran sekaligus pintu lahirnya potensi pendapatan baru.
Ia berharap indeks inovasi bukan hanya laporan rutin, tetapi menjadi cara kerja baru pemerintah daerah. “Ini bukan seremoni, tetapi pengakuan atas kerja nyata,” ujarnya.
Bagi Jawa Timur, rangkaian penghargaan ini memperkuat pesan yang sama. inovasi bukan aksesori, tetapi kebutuhan dasar untuk menjaga kualitas layanan publik di tengah perubahan. Jatim memilih berjalan lebih cepat, dan penghargaan dari Kemendagri hanya menjadi penanda bahwa upaya itu terlihat. (*)