Dengan latar Operasi Mapenduma 1996, Timur menghindari dramatisasi berlebihan. Alih alih mengejar adegan laga spektakuler, Timur menekankan ketegangan psikologis, dilema moral, dan makna pengorbanan.
Sebagai karya pertama Iko Uwais di kursi sutradara, Timur menunjukkan ambisinya untuk mengangkat kisah Indonesia dengan kedalaman naratif dan kepekaan emosional tanpa kehilangan identitas film laga yang menjadi ciri khasnya. (*)