Tantangan Dua Ribu Data

Tantangan Dua Ribu Data

Menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di empat desa di wilayah Kecamatan Panceng, Gresik.

Total ada 33 mahasiswa yang berpartisipasi. Mereka dibagi ke dalam empat kelompok lalu ditempatkan di masing-masing desa. Desa Melirang, Desa Sidorejo, Desa Masangan, dan Desa Sidokumpul. Kegiatan ini merupakan tahap keempat dalam proyek kerjasama UMG dengan BPN.

Aktivitas utama adalah sosialisasi mengurus tanah sehingga menjadi legal dan dapat diketahui kepemilikannya yang terdaftar di negara. Ditambah kegiatan penunjang lainnya yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

Sebut saja kelompok mahasiswa di Desa Melirang. Mereka melaksanakan kegiatan untuk membantu masyarakat berupa pengenalan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Fungsi utama peraturan ini adalah untuk mempermudah masyarakat mendaftarkan sertifikat tanah.

Beberapa perwakilan mahasiswa yang KKN berfoto dengan petugas pencatatan dokumen pertanahan BPN. Sekaligus dokumentasi untuk laporan KKN. (UMG untuk Harian Disway)

Sedangkan grup yang dikirim ke Desa Sukodono diberikan melakukan pendataan bersama perangkat desa. Kumpulan informasi tersebut digunakan untuk mengetahui jumlah tanah di sana yang belum memiliki sertifikat tanah. Jumlahnya cukup banyak, sekitar 2000 petak tanah.

Kelompok mahasiswa Desa Masangan mendapat tugas pendataan masyarakat melalui data yang sebelumnya telah dihimpun terlebih dahulu perangkat desa dan pihak BPN. Mereka kemudian melengkapinya dengan mengumpulkan data yuridis tanah secara langsung.

Lantas memberikan edukasi terkait pentingnya sertifikat tanah, pengukuran tanah warga, serta membuat pengarsipan yang lebih rapi dan mudah dipelajari kembali.

Selain itu, mahasiswa melakukan sosialisasi dan menjelaskan tujuan PTSL kepada warga sehingga mengerti tujuan pelaksanaan. Mengumpulkan data yuridis yang di perlukan untuk melakukan pengisian data atau entry data  bersama BPN.

Perwakilan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Riska Widiyanita Batubara, S.Hum.,M.Pd. mengatakan KKN ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Gresik. Visi utamanya sebagai bentuk pengenalan mahasiswa akan kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan sosialisasi door to door sebagai bentuk jemput bola. Beberapa warga ada yang kurang antusias meski sudah didatangi para mahasiswa dan petugas. Bahkan ada yang sampai mengusir. (UMG untuk Harian Disway)

”KKN tahun ini dilaksanakan berkat kerjasama UMG dengan kantor BPN Gresik. Sasaran ditetapkan di Kecamatan Bungah untuk membantu warga dalam mengurus kepemilikan tanah. Semoga dengan hadirnya mahasiswa ini di lapangan mendapat respon positif dari masyarakat. Tentunya memberikan pengalaman nyata untuk mahasiswa dalam bermasyarakat,” katanya.

Pada kondisi sebelum adanya program PTSL, terdapat banyak tanah di wilayah tersebut yang belum bersertifikat. Program ini seharusnya bisa diikuti oleh seluruh warga masyarakat. Namun, ada beberapa syarat yang harus dilengkapi.

Syarat inilah yang akan menentukan apakah pemilik tanah dapat lolos sebagai penerima PTSL gratis dari pemerintah. Sayang, tidak semua masyarakat mau dan berusaha mengusahakan. Ada pula sekelompok warga yang kurang mendapatkan informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: