Bahagia dan Mencintai Diri Sendiri

Bahagia dan Mencintai Diri Sendiri

Melalui buku yang sempat dibedah bersama sastrawan Indonesia, Kurnia Effendi, pada Sabtu (18/12/2021) di Museum Nasional Jakarta, de Laras berharap kisah-kisah yang ditulisnya dapat semakin membuat para perempuan mengasihi dirinya, memperhatikan apa yang jiwanya inginkan.

Juga, membuat para pria semakin mengasihi perempuan. ”Sebab siksa yang terjadi bukan lahir secara berdarah-darah, tapi bisa terjadi akibat batin yang terluka dari kata-kata yang melecehkan,” ujarnya.

Melalui Keagungan Manah, de Laras menyerukan agar perempuan jangan menepis suara nurani yang berdenting. ”Tenanglah, supaya dapat kita rasakan denting itu. Yang Maha Penolong, akan menuntun ke dalam terang cahaya Ilahi,” ungkapnya.

Untuk mengangkatnya, de Laras menghidupkan banyak tokoh. Dari berbagai seluk-beluk kehidupan para tokoh itulah ada gambaran dan kekuatan baru pada perempuan, untuk bertahan dalam hidup berkeluarga dan berumah tangga. Plus memperoleh solusi dan jalan keluarnya.

”Perempuan memiliki banyak pilihan dalam kehidupan ini, seharusnya. Namun tak banyak yang memiliki keberanian itu,” terang penulis kelahiran Jakarta, 17 April 1968 itu.

De Laras berharap novelnya menjadi referensi untuk mengarungi kehidupan perempuan. Perempuan berhak mencari kebahagiaan dan memilih apa yang membuat dirinya berbahagia. ”Perempuan harus bahagia dan mencintai dirinya sendiri,” papar ibu tiga anak tersebut. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: