Membaca Biografi, Berjumpa Inspirasi

Membaca Biografi, Berjumpa Inspirasi

Beberapa tahun terakhir, negeri ini tengah mengalami permasalahan serius berupa bencana kekeringan sumber inspirasi. Ternyata biografi bisa menjadi salah satu solusinya. Bagaimana bisa?

Kekeringan sumber inspirasi itu disebabkan ketiadaan tokoh teladan yang menjadi sosok panutan bagi masyarakat dalam menjalani laku keseharian.

Realitas tersebut mengakibatkan negeri ini seolah sulit lepas dari kemelut konflik karena kealpaan peran figur teladan yang menjadi juru damai di setiap kecamuk yang terjadi.

Alih-alih menjadi juru damai, yang terjadi justru menjadi sumber penyulut konflik.

Seperti kegaduhan yang belakangan meledak. Disebabkan ulah Arteria Dahlan yang meminta Kajati di Jawa Barat yang memimpin rapat memakai bahasa Sunda, untuk dibebastugaskan.

Satu lagi Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin membuang anak.

Laku keduanya merupakan cerminan wajah elit publik kita dewasa ini yang gagal menjadi sosok teladan.

Kesulitan menemukan figur teladan inspiratif di ruang publik sesungguhnya bisa disiasati dengan membaca berbagai karya biografi. Karena di dalam karya biografi terkandung mutiara hikmah keteladanan yang dapat dijadikan rujukan melampaui batas waktu.

Biografi adalah karya tulis ilmiah mengenai riwayat hidup seseorang yang ditulis orang lain. Di dalam kajian biografi setidaknya selalu dituliskan tentang proses penempaan dan kiprah seseorang yang memberikan sumbangsih penting pada suatu waktu.

Proses penempaan yang dimaksud meliputi penanaman karakter di lingkup keluarga, perjalanan mengenyam pendidikan, dan pergumulannya dengan interpersonal baik di lingkungan kerja maupun organisasi.

Ketiga aspek tersebut setidaknya turut mempengaruhi pembentukan karakter seseorang sebagai modal guna memainkan peranan dan berkiprah di tengah masyarakat.

Mengetahui dan memahami sejarah perjalanan hidup seseorang sejak di lingkungan keluarga sampai dengan kiprahnya di arena sosial masyarakat adalah jalan tol menuju sumber inspirasi yang jernih.

Mengingat kini kita acap kali dihadapkan pada posisi yang serba kesulitan menemukan sumber inspirasi di ruang publik karena elit-elit kita tampak selalu bersusah payah melakukan pencitraan demi menjadi panutan.

Mereka memilih menempuh jalan pintas untuk memperoleh simpati publik dibandingkan dengan perjuangan melakukan kerja-kerja nyata menerapkan kebijakan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: