Membaca Biografi, Berjumpa Inspirasi

Membaca Biografi, Berjumpa Inspirasi

Tentu berbeda, antara panutan yang terbentuk lewat pencitraan dengan teladan yang tertempa melalui guncangan hebat kehidupan; terlahir sebagai orang miskin, berjibaku memenuhi kebutuhan ekonomi sembari bersekolah, dan meniti karier benar-benar dari bawah tanpa menjilat dan menyuap atasan.

Keteladanan dalam menjalani proses kehidupan sedemikian rupa tentu menjadi sebuah inspirasi bagi lintas generasi.

Kita sebenarnya telah disuguhi banyak teladan yang memancarkan inspirasi yang tidak menyilaukan melainkan menerangi. Suguhan tersebut hanya perlu kita baca di setiap lembar demi lembar buku-buku biografi.

Bukankah lebih baik menjelajahi kisah orang-orang inspiratif pada masa lalu dibandingkan menonton atraksi pencitraan tanpa henti yang diperagakan oleh para tokoh-tokoh publik kita dewasa ini (?)

Misalnya ketika beberapa waktu belakangan kita tengah kebingungan mencari sosok negarawan yang memiliki spirit kepemimpinan melampui kepentingan individu maupun golongan.

Kebingungan itu, sekali lagi, sesungguhnya dapat ditangani dengan karya-karya biografi dengan membacanya secara seksama.

Ihwal pencarian sosok negarawan yang inspiratif, Greg Barton sebagai akademisi dari Deakin University, Australia -yang aktif melakukan studi tentang Islam Indonesia- telah menuliskan sajian lengkap biografi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Buku Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid (Biografi Gus Dur) yang ditulis Greg Barton. Melalui buku tersebut, akan dipahami sosok Gus Dur sebagai seorang yang multiperan dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, demokrasi, dan Islam yang toleran.

Barton menulis magnum opus berjudul Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid (Biografi Gus Dur).

Melalui buku yang laris di pasaran internasional itu, kita akan memahami sosok Gus Dur sebagai seorang yang multiperan dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, demokrasi, dan Islam yang toleran.

Kita juga akan mengerti mengapa Gus Dur seolah tak pernah lepas dari teka-teki dan kontroversi di sepanjang hidupnya karena pemikiran dan tindakannya sering kali gagal dipahami oleh ragam kalangan. Tak terkecuali warga nahdliyin sendiri.

Karena itu mendiang Gus Dur dikagumi oleh banyak orang -lintas suku dan agama-, namun di lain sisi dibenci beberapa orang yang tidak mampu memahami kerangka pemikiran dan tindakannya.

Kompleksitas sosok Gus Dur tersebut ditulis secara utuh dan komprehensif oleh Greg Barton.

Barton berhasil menyajikan secara detail ihwal proses penempaan kehidupan Gus Dur sejak di lingkungan keluarga, mengenyam pendidikan pesantren dan menempuh pendidikan di timur tengah, serta relasi Gus Dur dengan berbagai orang lintas suku dan agama.

Karakter praktik beragama yang ramah dan laku politik yang beretika diperoleh Gus Dur dari hasil didikan di dalam ekosistem keluarga pesantren dan figur-figur politik yang karismatik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: